Nurbariah-Ujung Batee, Aceh Besar - “Selamat atas keberhasilan Balai Budidaya Air payau Ujung Batee menghasilkan telur dan benih kerapu”, ucapan itu yang sering terlontar dari berbagai pihak tutur Ari Prakoso setelah pada bulan Juli lalu Balai Budidaya Air Payau Ujung Batee (BBAP UB) berhasil memproduksi telur kerapu dan dilanjutkan dengan keberhasilan memproduksi benih kerapu macan.
Keberhasilan ini sangat berarti menurut Ari Prakoso karena setelah 6 tahun vakum menghasilkan telur dan benih kerapu baru saat ini BBAP UB kembali menghasilkan telur dan benih kerapu macan. Hal ini kembali ditegaskan oleh Said salah seorang pemilik hatcheri dan keramba jaring apung kerapu yang mengatakan bahwa dari 6 kali kunjungan ke BBAP UB selama 6 tahun terakhir maka baru kali ini kerapu menghasilkan telur dan BBAP UB memproduksi benih kerapu.
Menurut Ari Prakoso yang merupakan pelaksana kegiatan pemeliharaan induk kerapu di divisi ikan-ikanan BBAP UB, metoda yang diterapkan adalah standar yang sering digunakan dalam pemeliharaan namun faktor yang mendukung adalah induk dan lingkungan pemeliharaan kerapu tersebut. BBAP UB saat ini memiliki total jumlah induk kerapu macan sebanyak 33 ekor dimana untuk satu kali pemijahan dapat menghasilkan lebih dari 7 juta telur.
BBAP UB juga mengembangkan beberapa jenis komoditas lainnya seperti : Bandeng, Kerapu Tikus dan Kerapu Sunu yang direncanakan untuk dipijahkan secara bergiliran setiap bulannya. Kendala yang dihadapi saat ini adalah keterbatasannya jumlah induk yang dimiliki oleh BBAP UB sehingga untuk pengembangan kedepannya perlu adanya penambahan jumlah induk yang ada.
Dari 7 juta telur yang dihasilkan hanya 4,5 juta telur yang dibesarkan menjadi benih dan sisa sebanyak 2,5 juta telur sempat ditawarkan kepada para pemilik hatchery disekitar Bireun, Pidie Jaya dan Trienggadeng namun ditolak karena ketersediaan pakan alami mereka yang belum siap namun untuk kedepan mereka tertarik mengambil telur dari BBAP UB. Dari 4,5 juta telur yang dibesarkan hanya sekitar 50.000 ekor ikan berhasil mencapai D30 dan hingga saat ini masih tersedia 20.000 benih yang telah terdistribusi sebanyak 10.000 benih ke tambak dan 10.000 benih yang masih tersisa di hatcheri BBAP UB telah ada peminatnya.
Kerapu merupakan komoditas yang saat ini sangat diminati karena harga dan permintaan pasar yang cukup tinggi dan keberhasilan BBAP UB menghasilkan telur dan benih kerapu akan mempermudah penyediaan stok telur serta benih kerapu terutama di daerah aceh sehingga juga memperingan harga beli benih karena telah terpotong dengan biaya transportasi yang selama ini membebani para pembeli karena harga beli benih menjadi tinggi.
Harapan kedepan adalah menghasilkan telur dan benih dengan kelulushidupan yang lebih tinggi lagi, semoga keberhasilan kali ini akan diikuti dengan keberhasilan selanjutnya sehinga salah satu tupoksi BBAP UB sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) penyedia benih unggul dapat tercapai tutur Ari Prakoso.n