Membangun Ketahanan Pangan memang amat penting, apalagi bagi masyarakat Lundayeh Krayan - Nunukan, usaha pengamanan bahan pangan menjadi kegiatan prioritas utama. Karena itu mereka telah lama punya kiat mengatasinya yaitu setiap rumah tangga wajib punya gudang penyimpanan padi yang biasa disebut "LEPO PADE" atau "Lumbung Padi" sebagai "Gudang Bulog Swadaya" yang mampu memberi jaminan kelangsungan hidup sehat, aman dan tentram bagi masing-masing keluarganya.
Bagi masyarakat Lundayeh Krayan sejak dahulu kala pangan dan upaya-upaya tentang bagaimana bisa aman terhadap tuntutan ketersediaan pangan adalah masalah besar dan mendasar, oleh sebab itu jangan heran jika di masing-masing rumah tangga punya "Gudang Bulog" dalam bentuk ”Lepo Pade”.
Sebab tanpa peduli dengan ketersediaan pangan yang cukup selama minimal setahun, berarti selama itu juga ketenangan pikiran dan ketenangan keluarga akan terusik selama setahun, bahkan kegiatan perekonomian atau kegiatan sosial lainnya bisa kocar-kacir. Bayangkan jika sampai kehabisan stok padi atau beras, sementara letak geografis Krayan yang "hanya bisa ditempuh dengan pesawat terbang” dan memakan waktu satu jam penerbangan dari Tarakan atau Nunukan.
Maka apa yang terjadi jika kehabisan stok padi/berasnya, tentu sangat besar resikonya. Nah sampai sejauh itulah masyarakat pedalaman Krayan Nunukan Kalimantan Timur yang letaknya "nun jauh di perbatasan sana" telah dituntut untuk berfikir dan bertindak lebih cermat dan siap dalam mengantisipasi keadaan ketahanan pangannya.
Masyarakat Krayan dan Ketahanan Pangan
Terkait dengan upaya membangun ketahanan pangan maka memiliki "Lepo Pade" atau Lumbung Padi sangat penting bagi masing-masing keluarga pada masyarakat Krayan. Sebagai upaya untuk menyimpan stok padi dalam jangka waktu minimal satu tahun dengan jaminan gabah atau padi yang disimpannya diharapkan mampu bertahan baik kualitas maupun kuantitasnya.
Sumber : http://www.sinartani.com/pangan/lepo-pade-gudang-bulognya-masyarakat-lundayeh-krayan-kaltim-1296460642.htm