Rabu, 09 Februari 2011

Produk Batik dan Bordir Naik Signifikan

Rembang-Produk Batik Lasem dan Bordir, selama kurun waktu tahun 2010 melonjak sangat signifikan. Berdasar data dari Dinas Perindsutrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Dinperindagkop dan UMKM) Rembang, kenaikan hasil produksi dua komoditi unggulan Kabupaten Rembang ini mencapai 30% di industri batik, sedangkan untuk bordir naik 25%.


Kepala Dinperindagkop dan UMKM Rembang Drs Waluyo melalui Kepala Bidang Perindustrian Drs Sudirman menjelaskan, kenaikan mencolok dua komoditi tersebut karena sudah tersentuh tekhnologi modern. Untuk batik menggunakan alat scanner atau alat cetak pola besar oleh KUBE Batik Pantura.


Dengan adanya peralatan baru tersebut, jumlah perajin batik dan hasil produksi setiap hari terus bertambah. Untuk bordir, sejak ada 3 pengusaha menggunakan 7 alat berteknologi komputerisasi, dampaknya menyumbang kenaikan produkstifitas mencapai 300 potong per hari.


Data dinperindakop , pada tahun 2010 produktifitas kain batik sebanyak 177.420 potong, naik 30% dibanding tahun sebelumnya, sejumlah 124.194 potong. Untuk harga jual rata-rata juga ikut naik, dari Rp 150 ribu menjadi Rp 200 ribu per potong. Sedangkan produkstifitas bordir tahun 2009 sebanyak 302.175 bertambah menjadi 402.900 kodi, dengan harga jual relatif sama Rp 15 ribu per potong. Pangsa pasar Batik Lasem masih didominasi permintaan dalam negeri, sedangkan bordir selain diserap pasar dalam negeri juga diekspor ke beberapa negara Timur Tengah, tetapi melalui broker dari Malaysia.


Sudirman menambahkan, program pembinaan guna meningkatkan kualitas dan kuantitas Batik Lasem di tahun ini, lebih banyak mengadakan program pelatihan kepada pembatik pemula, menyalurkan sarana-prasarana yang dibutuhkan dan memfasilitasi bantuan modal pinjaman lunak dari perbankan serta melakukan loby ke perusahaan swasta agar dana CSR disalurkan kepada usaha batik. Sedangkan untuk bordir karena rata-rata pengusaha berkatagori mandiri, pihaknya akan memfasilitasi pemasaran agar saat ekspor bisa bertemu langsung dengan pembeli, tanpa harus melalui jasa broker.


Dari sektor usaha batik Lasem tercatat jumlah perajin saat ini sebanyak 40 pengusaha, perajin sekira 120 orang, dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sekira 1.800 orang. Sedangkan usaha bordir dikelola 7 pengusaha dengan jumlah tenaga kerja resmi dan tak resmi puluhan ribu orang.


◄ Newer Post Older Post ►