Rembang-Munculnya pengemis gelandangan dan orang terlantar (PGOT) akhir-akhir ini tentu dapat mengganggu kenyamanan warga. Apalagi Rembang sebagai kabupaten yang pernah meraih Adipura perlu mengindahkan permasalahan tersebut.
Berkaitan dengan permasalahan itu, Kepala dinas sosial Tenaga kerja transmigrasi kabupaten Rembang Suranto mengatakan, penanganan pengemis gelandangan dan orang terlantar selama ini menjadi skala prioritas.
Bahkan jajarannya telah melakukan operasi dan melakukan pendataan untuk diikirim ke Tempat Rehabilitasi. Namun apabila diketahui masih mempunyai keluarga akan dikembalikan kepada pihak keluarga. Tetapi sejauh pendataan mengalami kendala bila tidak diketahui identitasnya atau bisa disebut Mister X, maka akan direhabilitasi.
Suranto mengakui wilayah kabupaten Rembang yang berbatasan dengan jawa timur, terletak dipantura dan kota kecil dibandingkan dengan kota lainnya, tentunya Kondisi ini secara Temporer menjadi singgahan PGOT. Untuk menanganinya tentu perlu kerjasama dengan Dinas Sosial propinsi karena kabupaten Rembang belum mempunyai tempat rehabilitasi sendiri.
Suranto mengatakan, Sebagai kota peraih adipura diharapkan kabupaten Rembang bersih dari pengemis gelandangan dan orang terlantar dikemudian hari. Namun upaya untuk menjaring dan menampung semua PGOT diakuinya selama ini masih terbentur minimnya anggaran, sehingga penanganannya belum bisa maksimal.