Aksi unjuk rasa mengecam kekejaman zionis Israel terhadap rakyat Palestina di kota Palu digelar sejak pukul 10.00 WIB. Para mahasiswa mendesak dunia menghentikan tindakan membabibuta militer Israel terhadap penduduk sipil, wanita dan anak-anak Palestina.
Massa yang berjumlah sekitar 300 orang tersebut mendatangi restoran KFC, di Jl Hasanuddin, Palu Selatan. Awalnya para demonstran hanya melakukan orasi. Mereka menyerukan warga Palu memboikot produk Amerika Serikat karena negara tersebut dinilai membantu Israel menindas rakyat Palestina.
Namun setelah berorasi beberapa saat, para demonstran berusaha masuk untuk meminta pengelola menutup restoran KFC yang dinilai sebagai produk AS. Tapi niatan itu dihalangi oleh sejumlah polisi yang berjaga-jaga di depan restoran tersebut. Meski terus berusaha masuk, namun para demonstran tetap tidak bisa menembus barikade polisi.
Kesal tidak bisa masuk, para demonstran akhirnya membakar ban bekas di halaman restoran KFC. Mereka juga membakar bendera Amerika dan Israel.
Akhirnya sejumlah perwakilan demonstran diizinkan masuk ke dalam KFC. Namun demikian, mereka tidak bisa bertemu dengan pengelola. Untuk melampiaskan kekesalanya, mereka mengangkat dan menggeser seluruh kursi makan. Beberapa orang bahkan naik ke lantai dua dan melempar sejumlah kursi ke luar.
Melihat kondisi semakin panas, pimpinan KFC akhirnya menemui perwakilan pengunjukrasa. Dalam pertemuan tersebut, pengunjukrasa menuntut agar restoran itu ditutup selama 3 hari. Namun tuntutan ini ditolak oleh pengelola KFC. Mereka hanya hanya bersedia menutup selama 1 hari. Setelah melalui negosiasi panjang, akhirnya kedua belah pihak sepakat restoran itu ditutup hingga Jumat 9 Januari siang. (detiknews.com)