Dari jumlah itu, sekitar 257 korban tewas adalah anak-anak. Sebanyak 1.080 anak lainnya mengalami luka-luka. Demikian menurut data yang dirilis PBB seperti dilansir News.com.au, Jumat (9/1/2009).
Jumlah anak-anak di Gaza mencapai lebih dari separuh dari total 1,4 jiwa penduduk Gaza.
Militer Israel mengklaim menargetkan militan Hamas sebagai pembalasan atas serangan roket yang kerap dilancarkan Hamas di Israel selatan. Israel berdalih pihaknya sebisa mungkin berupaya menghindari korban jiwa warga sipil.
Namun menurut pejabat-pejabat kemanusiaan asing, warga sipil tak bisa lolos menyelamatkan diri dari Gaza yang terblokir. Belum lagi daerah-daerah yang dibombardir Israel merupakan wilayah padat penduduk. Akibatnya, korban jiwa warga sipil pun tak bisa dihindari.
Anak-anak tewas dalam serangan Israel di rumah-rumah mereka, saat berada di mobil bersama orangtua mereka ataupun ketika bermain di jalanan dan bahkan saat berada di tempat-tempat penampungan PBB.
Sayed, Mohammed dan Raida Abu Aisheh misalnya. Tiga bocah yang masing-masing berusia 12 tahun, 8 tahun dan 7 tahun itu sedang berada di rumah bersama orangtua mereka ketika serangan udara Israel menggempur rumah mereka. Mereka semua tewas. Hanya mereka yang sempat melarikan diri ke ruang bawah tanah rumah tersebut yang berhasil selamat.
Paman ketiga bocah malang itu, Saber Abu Aisheh (49) mengatakan, Israel sama sekali tak memberikan peringatan akan terjadinya gempuran itu. Padahal 2 tahun lalu, dia berulang kali menerima telepon dari militer Israel yang memberi tahu bahwa rumah di dekatnya akan digempur. Dia pun diminta untuk pergi ke tempat yang aman.
"Apa yang sedang terjadi ini bukan perang, ini pembunuhan massal," cetus Abu Aisheh. Tidak jelas kenapa rumahnya menjadi target serangan Israel.
Di Zeitoun, Gaza City, paramedis menemukan empat anak di dekat jasad ibu-ibu mereka di sebuah rumah. "Mereka terlalu lemah untuk bisa berdiri sendiri," demikian statemen Komite Palang Merah Internasional yang bermarkas di Jenewa.
Israel menuding Hamas sengaja mengeksploitasi warga sipil Gaza dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia. Militer Israel merilis rekaman video yang menunjukkan militan-militan Hamas melepaskan mortir dari atap-atap rumah penduduk dan masjid.(ita/iy)