Kata Bijak Motivasi Kehidupan - Dalam menjalani kehidupan sering sekali kita terpuruk, untuk kita perlu motivasi agar kembali semangat dalam menjalani hidup.
Untuk itu blog PIB akan membagi kata bijak motivasi kehidupan bagi anda semua, kata bijak ini kami peroleh kumpulkan dari semmua tuliasa kami tentang kata mutiara motivasi.
Ulasan :
Pada dasarnya setiap manusia sama dihadapan Tuhan, sama-sama diberikan akal budi untuk menjalani kehidupannya dibumi ini, tapi pada kenyataannya kehidupan manusia di dunia ini berbeda satu dengan yang lain. Salah satu hal yang membuat manusia berbeda adalah cara berpikir.
Cara perpikir atau pola pikir manusia mempengaruhi prilaku dari manusia itu sendiri. Orang yang berpikir negatif senantiasa memandang segala sesuatu dari sudut negatif, sedangkan orang yang berpikit postif selalu memandang segala sesuatu itu secara postif penuh makna.
contoh berpikir negatif :
Si A hendak berangkat ke Jakarta, namun di tengah perjalanan ke bandara, kenderaan si A, mengalami bocor ban.
si A berpikir negatf : "Siapa pula yang sengaja menebar paku", kemudian " jangan2 ada yang benci sama saya", bahkan tidak jarang, si berpikir negatig memprotes sama Tuhan, dengan berkata " Oh Tuhan, kejam sekali dikau".
Si B berpikir positif : "Semoga saya tidak terlambat sembari memperbaiki ban yang bocor"
Pola pikir diatas membuat diri kita semakin sulit, pada hal Akal budi yang diberikan oleh Tuhan kepada kita, agar supaya kita dapat lebih mudah hidup menjalani kehidupan ini.
contoh lain, misalnya dalam hal kegagalan, orang berpikir negatif akan langsung mundur atau pasrah sembari berkata " Oh Nasib.." "kejam sekali dunia ini", dll sebagainya. sedanhkan orang berpikir postif akan terus berusaha dan mengevaluasi kegagalannya sembari berkata" Kegagalan ada keberhasilan yang tertunda".
Alfa Edison menemukan Bola lampu, setelah mengalami ribuan kali kegagalan, Enstien menemukan rumus e=mc2 setelah mengalami ribuan kegagalan, tapi karena mereka berpikir positif, akhirnya mereka menikmati keberhasilan.
Demikian juga halnya kita, kita harus senatiasa berpikit postif terhadap segala sesuatu, sehingga kita tidak menyiksa diri dengan masalah tanpa menyelesaikan masalah atau bahkakan lari dari masalah.
Jika kita menyiksa diri dengan masalah, atau bahkan lari dari masalah untuk apa akal budi yang diberikan Tuhan kepada kita ??
Ulasan :
Paman saya pernah berkata kepada saya "Jika ragu, pulang saja"..!!! kalimat yang singkat namun maknanya padat, itulah kesimpulan saya setelah beberapa hari merenungkan kalimat itu.
Sebagai manusia, tentunya kita punya "Keraguan" dan "Keyakinan", dua hal ini bertentangan tapi saling berkaitan, keraguan akan merubah menjadi keyakinan, jika kita tetap mencari jawaban atas keraguan kita, namun keyakinan akan berubah menjadi keraguan jika apa yang kita yakni itu setengah-setengah.
Dalam melakukan sesuatu atau keinginan mendapatkan sesuatu, kita seharusnya mulai dari kata 'Yakin" :
Yakin Atas apa yang kita ingin kan itu penting bagi kita
Yakin bahwa keinginan kita itu ada "Rasionalitas" Nya
Yakin bahwa kita bisa mendapatkannya.
Yakin bahwa kita bisa melakukannya.
Yakin bahwa Tuhan merestui kita.
Dengan 5 keyakinan diatas, maka percayalah bahwa apa yang anda inginkan pasti diperoleh, walau butuh proses yang panjang.
Mungkin anda gagal, tapi jangan menjadi ragu, apalagi menyerah, karena hal itu membuat apa yang adan inginkan tidak tercapai.
Ingat, Thomas Alfa Edison penemu Lampu dan Albert Enstein penemu rumus engergi E=mc2, dalam menemukan lampu dan rumus energi harus melakukan RIBUAN kali percobaan, jadi kenapa kita harus menyerah bila hanya gagal sekali, dua kali, tiga kali, ataupun 4 kali..???
Jadi, yakinlah bahwa kita bisa, buanglah rasa bimbang ragu.. Mari tekadkan dalam hati dan pikiran kita, bahwa apa yang kita inginkan bisa kita dapatkan asalkan kita membuang keraguan.
Yesus/ Isa Al Masih, pernah berkata dalam injil, " Bila ada imanmu sebiji sesawi maka kamu dapat memindahkan Gunung kedasar laut", " Carilah maka kamu akan mendapat", "ketuklah maka pintu akan dibuka bagimu", " Mintalah maka kamu akan diberi"
Jika seorang Yesus Kristus / Isa Al Masih sendiri sudah berkata demikian, kenapa masih ragu ????
"Jangan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu, karena waktu tidak akan pernah tepat bagi mereka yg menunggu"
Ulasan :
"Biarlah waktu menjawab segalanya" atau "waktu akan menjawab segalanya" perkataan yang sering kita dengar, dan kebenarann bahwa waktu akan menjawab segala sesuatu akan sulit dibantahkan oleh siapapun.
Walau waktu akan menjawab segala sesuatu, bukan berarti kita untuk melakukan sesuatu harus menunggu waktu, karena waktu akan senantiasa berjalan tanpa pernah mundur kebelakang.
Kejadian hari ini memiliki akibat dengan hari esok, atau hari kemarin berakibat hari ini, artinya kejadian kejadina masa lampau, hari ini dan esok, saling memiliki keterkaitan ibarat "rajutan" atau "bangunan" yang saling melengkapi dan mendukung.
Contoh :
1. Seorang Politikus, akan membangun karir politiknya sejak dini, bukan hanya lewat Pemilu atau Pilkada. Pilkada atau Pemilu, hanya merupakan moment untuk menguji apakah yang dia lakukan selama ini dibidang politik sudah berhasil atau tidak.
2. Seorang Pelajar SMA membutuhkan waktu 3 Tahun agar dapat mengikuti UN yang hanya selama 3 hari, apakah selama 3 tahun itu si Pelajar tidak perlu melakukan sesuatu ? jawabnya pasti tidak. Si pelajar harus melakukan sesuatu setiap waktu, sehingga dalam UN yang hanya 3 hari, si Pelajar dapat menjawab soal-soal dan lulus. Artinya bukan wakatu 3 hari itu yang paling menentukan, tapi apa yang dia lakukan selama 3 tahun itu.
Jadi lakukanlah sesuatu setiap waktu tanpa pernah menunggu waktu yang tepat, karena semua waktu adalah tepat. Menunggu waktu yang tepat sama halnya dengan "merusak" hari kemarin, dan "memperlambat" hari esok. Lagian bukankah menunggu pekerjaan yang paling membosankan bukan ???? jadi.... buat apa menunggu...!!! :)*Don Sisco S H
Demikianlah beberapa kata bijak tentang motivasi kehidupan, semoga kata bijak yang kami sampaikan memberi sedikit pencerahan kepada para pengunjung setia blog PIB. Sekian dan terimakasih.