Justru lebih rasa sakit yang kudapat
Dan sekarang aku sekarat
Aku menyesal...
Aku menyesal mengkhianati-Mu dalam dosa
Sekarang diri hamba-Mu ini sekarat...
Meratap dalam doa...
...........................
........dan berdarah
YA ALLAH!
Apakah diri ini terlalu sesat untuk Kau selamatkan?
Terlalu sesatkah hamba-Mu ini, Ya Allah?
Ya Allah, Pemilik Hidupku
Kembalilah, selamatkan diri hamba-Mu ini
Apakah Engkau telah melupakan hamba-Mu ini?
Yang telah lama hilang dan jauh
Kelakkah Kau menerima hamba-Mu ini di sisi-Mu
Atau sekedar terlupakan?
Sekarang diri ini benar-benar sekarat
Hanya terus berdoa
Ku berdarah...
(dan kuteriakkan nama-Mu)
YA ALLAH!
YA ALLAH!
Apakah hamba-Mu ini terlalu sesat untuk Kau ampuni?
Terlalu sesatkah diri ini, Ya Allah?
Kembalilah, selamatkanlah diri hamba-Mu ini
(di ujung maut)
Ya Allah, Pemilik Hidupku...
Kembalilah, selamatkan diri hamba-Mu ini
Kembalilah, selamatkan aku...
Lukaku sudah seperti ratapan yang mengharap makam
Jiwaku meratapkan kebebasan yang tak berujung
Akankah kelak Kau menerima hamba-Mu ini di sisi-Mu...
Ya Allahku?
..................................Engkau Allah Pemilik Hidupku........
“Saya diserang rasa gelisah, seperti rasa panik yang menyerang dan saya terus menangis.”
“Engkau pernah merasakan damai itu. Apa yang kamu lakukan sekarang? Mengapa kamu pergi begitu jauh?”
“Allah menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.”