Keduanya tewas Kamis 8 September 2011, ditabrak kereta saat keduanya pulang sekolah dan hendak menyebrang pulang ke rumah mereka di kawasan Kampung Sawah, Jakarta Selatan. Mereka turun dari angkutan kota (angkot) dan menyebrang di Gang Atas, Jakarta Selatan perbatasan antara Universitas Indonesia (UI) dan
Universitas Pancasila (UP).
Usai kejadian tersebut Warga Komplek Zikon 15, Lenteng Agung, Jakarta Selatan mengklaim mengaku melihat penampakan dua siswi SMK Karya Muda itu di sebuah restoran cepat saji di daerah tersebut. Sebab, lokasi terjadinya peristiwa tersebut memang dinilai banyak warga adalah daerah yang angker.
Uni Darmaningsih (41), warga RT01/10, Komplek Zikon 15, Lenteng Agung, menuturkan, dua hari setelah, dua siswi itu ditabrak KRL. Dia pergi ke restoran cepat saji bersama tetangganya pada pukul 00.00 WIB.
Sesampainya di restoran itu dan menuju lantai dua, dia melihat dua siswi SMK itu sedang makan dan saling berhadapan. 'Rambutnya terurai panjang dan pakai seragam SMA, dua duanya asyik makan. Enggak tahunya hilang begitu saja. Kita langsung kabur," katanya kepada wartawan, Selasa (13/09/11).
Restoran cepat saji tersebut memang beroperasi hingga 24 jam. Keduanya hanya hilang dalam hitungan detik.
“Di lantai satu kan ramai, terus kami ke lantai dua di mana sedang sepi pengunjung. Tiba-tiba saya lihat dua siswi itu. Hanya hitungan detik mereka hilang dari pandangan. Kami pun langsung pergi," ujar Uni.
Uni menambahkan peristiwa yang dilihatnya itu kemudian diceritakan kepada warga Komplek Zikon 15 dan praktis ceritanya itu membuat geger warga setempat.
Menurut Uni, dia mengenal almarhum, karena sering bertemu saat membantu orangtuanya berjualan gorengan di Jalan H Shibi.
"Mereka sering ke restoran cepat saji itu bersama teman-temannya. Rumah saya dengan almarhum tidak begitu jauh. Saya kenal sama almarhum karena sering ketemu," tandasnya.