Politik Uang Rusak Demokrasi, Anak Balitapun Mengerti - Anas Urbaningrum Menilai bahwa korupsi yang dilakukan para elit ditingkat nasional maupun di daerah diakibatkan praktek politik uang dan praktik politik kotor lainya . Hal ini dapat merusak demokrasi, untuk itu dalam mencitkan politik yang baik dan berkualita perlu mentradisikan politik dengan kejujuran.
Benar apa yang dikatakan oleh Anas akan tetapi hal ini tidak didukung oleh action yang dilakukan oleh partai yang dia pimpin, kita lihat saja masalah kasus century, Lumpur Sidioarjo, apa yang diperbuat PD menjawab kebingungan masyarakat terhadap kasus itu, belum lagi Andi Nurpati (Anggota KPU menjadi pengurus PD) beberapa anggota PD pada waktu kampanye Pemilu kemaren kedapatan dan kelihatan bagi-bagi uang dll ( Search aja di Google infonya),. Bisa dikatakan bahwa Anas hanya NATO (Not action Talk Only).
Kemudian menurut Anas Untuk membentuk cita-cita dan karakter yang khas dari bangsa ini, tidak bisa kita hanya menyerahkan begitu saja pada arus sejarah. Tetapi kita harus meng-engineering secara sadar, dan jalannya adalah lewat jalan pendidikan.
Tapi apa yang dia lakukan ketika Pemerintah tidak mematuhi Putusan MA untuk tidak mengadakan UN (Ujian Nasional). Dia bersama partainya hanya diam dan mendukung pemerintah untuk tetap melaksanakan UN.
Apa sikap seperti ini mendidik karekter generasi bangsa? Apakah dengan tidak mematuhi hukum adalah sebuah sikap yang mencerdaskan ?
Menurut Pemuda Indonesia Baru, apa yang dikatakan Anas mengenai Politik Uang dan Politik Kotor dapat merusak Demokrasi, dan untuk membangun demokrasi dimulai darI kejujuran dan pendidikan tidak perlu lagi diucapkan akan tetapi dilaksanakan, karena Anak bawang saja tau akan hal itu. Sekarang bukan jamannya wacana tapi laksana.