Gereja Sumbang Al-Quran Buat Tahanan - Dibulan Puasa Ramadhan 2010 ini Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) memberikan Al-quran bagi para tahanan Warga Negara Indonesia (WNI) di penjara Australia.
Kegiatan ini merupakan sikap komitmen umat Kristen yang menyatakan perang terhadap hari pembakaran Al-quran di Amerika Serikat. Ada 500 Al-quran disumbangkan PGI dan KWI melalui Muhammadiyah yang akan menyalurkan kitab suci umat Islam kepada pihak gereja di Australia. Gereja di negeri Kangguru itu yang akan meneruskan ke para tahanan.
Gerakan ini menunjukkan bahwa gerakan seruan pembakaran Al-quran pada 11 September mendatang oleh pastor Terry Jones dari Dove World Outreach Centre adalah sebuah gerakan yang dilakukan segelintir orang dan ditentang oleh mayoritas orang Amerika dan Indonesia pada Khusunya.
Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin, sumbangan Al-quran tersebut mempunyai makna simbolis yang sangat positif bagi kehidupan di Indonesia yang sangat majemuk. Hal ini menunjukkan bahwa ada penghargaan terhadap hal-hal suci dalam agama baik kitab suci maupun rumah ibadah. Ini sebuah penghargaan bahwa kitab suci ikut diapreasiasi oleh pemeluk agama lain," kata Din Syamsudin.
Din mengatakan, bahwa semua pihak sepakat bahwa pembakaran Al-quran ataupun kitab suci agama lainnya tidak bisa ditoleransi karena bertentangan dengan ajaran agama manapun.
Menurutnya jangan sampai seruan pembakaran itu yang terjadi di luar negeri mempengaruhi masyarakat Indonesia yang akhirnya akan mengganggu kerukunan beragama.
Makna lain dari kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian dari PGI dan KWI bertepatan dengan adanya permintaan dari gereja di Australia yang berinisiatif bahwa banyak WNI di penjara Australia yang memerlukan Al-quran.(Antara)
Menurut Pemuda Indonesia Baru, hal ini sangat positif bagi kedewaasan beragama di Indonesia, dan berharap kegiatan seperti ini terus dilaksankan secara rutin karena hal ini merupakan bagian dari nilai-nilai "Gotong Royong" dan mencintai sesama manusia.
Semoga saudara/i sebangsa setanah air yang bebeda agama dan kepercayaan dapat lebih saling menghargai dan menghormati sebagai sesama warga indonesia. Kita jangan terprovokasi oleh Negara luar, karena agama bukan negara tapi hubungan sang pencipta dengan manusia. Jangan karena Negara Luar kita sesama bangsa indonesia terpecah belah.
Jangan kita betengkar karena agama, tapi marilah kita bertengkar melawan Korupsi, Memerjuangkan Keadilan, Bekerjasama membangun, menuju nusantara Indonesia Raya Jaya. (don)