Musim hujan begini, banyak yang harus diperhatikan pada sepeda motor. Bukan cuma pada ban, terutama bagi mereka yang suka pakai semi-slick harus ganti ke standar lantaran licin, melainkan ada beberapa komponen lain yang bisa menimbulkan efek licin. Bahkan, kata Subhan dari bagian Promotion Safety Riding PT Astra Honda Motor, Jakarta, komponen tersebut berpengaruh pada pengendalian (handling). Kalau sudah begitu, keselamatan bisa terancam.
Seperti pegangan (grip) pada setang. Waktu melintir gas mendadak, tenaga mesin bagaikan tidak sesuai putaran grip. Ternyata grip gas melorot lantaran sudah tidak menggigit ke selongsongan. "Beberapa kali kejadian di Jupiter MX135," bilang Cece, mekanik Mitra 2000 Lodan, Jakarta Utara.
Problem handel gas melorot jelas bisa mengancam nyawa. Ini bisa dibayangkan misalnya ketika pengguna motor menyalip mobil atau bis dan butuh kecepatan lebih, tetapi mendadak motor tidak melesat lantaran putaran grip tidak membuat motor bergerak sesuai putaran mesin.
Itu baru soal grip yang kanan. Yang sebelah kiri pun bisa mengancam, terutama saat menikung ke kiri. Handel sudah tidak melekat ke setang, ditambah kena siraman air hujan. Nah, saat diajak rebah (menikung), grip bisa lepas dari pegangannya.
Selain grip pada setang, masalah juga muncul di sadel. Ini dialami tim Motor Plus saat pengujian Motor Plus Award 2008. Jok Suzuki Skywave 125 terbilang paling licin, terutama saat pengereman setelah motor melesat dengan kecepatan 60 km/jam. Kalau enggak sigap, badan bisa jauh bergeser ke depan.
Perlu diketahui bahwa ada kulit jok yang bukan bawaan pabrik dan itu licin. Dampak lain jika jok licin di motor bebek adalah tangan dipaksa kerja keras untuk menahan beban badan.
Masih ada lagi, yaitu footstep standar diganti dengan model yang tanpa dilapisi karet. Ketika hujan, perangkat tersebut sangat licin, dan paling bahaya pada bagian rem kaki. Pengereman bisa tidak sempurna lantaran telapak kaki tergelincir akibat licin.
Seperti pegangan (grip) pada setang. Waktu melintir gas mendadak, tenaga mesin bagaikan tidak sesuai putaran grip. Ternyata grip gas melorot lantaran sudah tidak menggigit ke selongsongan. "Beberapa kali kejadian di Jupiter MX135," bilang Cece, mekanik Mitra 2000 Lodan, Jakarta Utara.
Problem handel gas melorot jelas bisa mengancam nyawa. Ini bisa dibayangkan misalnya ketika pengguna motor menyalip mobil atau bis dan butuh kecepatan lebih, tetapi mendadak motor tidak melesat lantaran putaran grip tidak membuat motor bergerak sesuai putaran mesin.
Itu baru soal grip yang kanan. Yang sebelah kiri pun bisa mengancam, terutama saat menikung ke kiri. Handel sudah tidak melekat ke setang, ditambah kena siraman air hujan. Nah, saat diajak rebah (menikung), grip bisa lepas dari pegangannya.
Selain grip pada setang, masalah juga muncul di sadel. Ini dialami tim Motor Plus saat pengujian Motor Plus Award 2008. Jok Suzuki Skywave 125 terbilang paling licin, terutama saat pengereman setelah motor melesat dengan kecepatan 60 km/jam. Kalau enggak sigap, badan bisa jauh bergeser ke depan.
Perlu diketahui bahwa ada kulit jok yang bukan bawaan pabrik dan itu licin. Dampak lain jika jok licin di motor bebek adalah tangan dipaksa kerja keras untuk menahan beban badan.
Masih ada lagi, yaitu footstep standar diganti dengan model yang tanpa dilapisi karet. Ketika hujan, perangkat tersebut sangat licin, dan paling bahaya pada bagian rem kaki. Pengereman bisa tidak sempurna lantaran telapak kaki tergelincir akibat licin.