Ini semua saya ambil dari pengalaman orang lain sehari-hari selama dia bekerja di Jepang. Ternyata banyak sekali perbedaan mendasar tentang budaya mereka dengan kita. Beberapa diantaranya adalah berikut ini:
1. Pada saat kita memberikan hadiah/oleh-oleh kepada atasan.
- Orang Indonesia : “Wah terima kasih ya! Gimana kemarin liburannya? Blablabla” -> ngobrol dengan akrab karena senang setelah mendapat oleh-oleh, sesudahnya langsung dimakan sendiri/dikasih ke keluarganya.
- Orang Jepang : “Aduh maaf merepotkan sekali! ” (sambil membungkuk-bungkuk berulang-ulang sembari mengatakan terima kasih berulang-ulang) -> sesudahnya langsung dibagi-bagikan ke satu kantor sampai seluruh pegawai di satu tim mendapat bagian semua. Contoh nyata “cheese stick” yang saya bawa dari Bandung (1 pegawai = 1 cheese stick).
- Orang Indonesia : “Wah kamu sakit melulu, jaga kesehatan dong.”
- Orang Jepang : “Kamu tidak apa-apa? Jangan lupa ke dokter ya! Jangan lupa juga bawa kartu asuransi kesehatan kamu” -> (padahal saya cuma bilang kepala agak pusing)
3. Pada saat kita mau pamit pulang sama atasan.
- Orang Indonesia : ????.... (Bos pulang lebih awal, jadi ga sempet pamit.)
- Orang Jepang : “Kerjaan kamu sudah beres semua? Sudah dicek berulang-ulang? Coba kamu cek sekali lagi baru nanti pulang.” -> (abis itu terpaksa lembur, tapi pada akhirnya si bos tetep pulang lebih malem.)
4. Pada saat kehilangan uang dengan nominal kecil.
- Orang Indonesia : “Wah goceng gw jatoh dimana ya? Ya udah lah ikhlasin aja, rejeki orang yang nemuin.” -> (dan Rp.5000-nya ga pernah kembali)
- Orang Jepang : (Tiba-tiba ada email yang dikirimin ke seluruh pegawai kantor yang berisi pemberitahuan kayak gini, “Bagi yang kehilangan 40 yen harap datang menghubungi bpk.xxx. bpk.xxx menemukan uang tersebut terjatuh di sekitar vending machine, kemungkinan uang tersebut adalah kembalian dari vending machine. Bagi yang merasa kehilangan 40 yen, tolong hubungi bpk.xxx segera.” -> udah kayak pengumuman yang urgent banget.) (Keterangan: 40 yen = Rp.4000, keterangan: di Jepang 40 yen cuma bisa buat beli 3 permen berukuran 5×5cm)
5. Pada saat berkenalan dengan orang/pegawai baru.
- Orang Indonesia :
Orang baru : “Selamat pagi, saya xxx, mulai hari ini saya bekerja di sini di bagian xxx.”
Orang lama : “Pagi, saya xxx. Wah mulai skarang kamu duduk disana ya? Blablabla...” (langsung akrab)
- Orang Jepang :
Orang baru : “Perkenalkan, nama saya xxx. Mulai hari ini saya bekerja disini. Mohon bimbingannya.” (sambil membungkuk)
Orang lama : “Nama saya xxx. Senang berkenalan dengan anda.” (sambil membungkuk). -> Setelah itu perkenalan selesai, kedua belah pihak langsung kembali ke kegiatannya masing-masing. Biasanya tampang si orang baru rada kikuk dan suasananya terkesan kaku.
6. Pada saat memberitahukan ada kesalahan pada kerjaan seseorang.
- Orang Indonesia:
Yang dirugikan : “Tut, kamu salah ketik nih disini. Nama saya kan mustinya pakai ‘y’ bukan pakai ‘i’.”
Yang berbuat salah : “Oh iya... Maaf pak hihihi...” (sambil tertawa-tawa kecil)
- Orang Jepang:
Yang dirugikan : “Suzuki San, ada kesalahan ketik disini. Seharusnya nama saya memakai huruf ‘y’ bukan ‘i’.”
Yang berbuat salah : “Maafkan saya tidak sopan. Saya akan membenarkannya segera.” -> (sambil membungkuk-bungkuk dan berbicara dengan suara yang sangat menyesal)
7. Pada saat berpapasan dengan orang satu perusahaan yang kita tidak kenal.
- Orang Indonesia : (Membuang muka/pura-pura tidak melihat/masa bodoh)
- Orang Jepang : “Otsukaresama desu!” -> kalau diterjemahkan secara langsung artinya = “mr.tired (tuan yang lelah)”, tetapi kalau diterjemahkan maknanya artinya mungkin lebih mirip “selamat siang”, dll. Sekedar untuk menyapa orang yang bekerja di satu perusahaan, walaupun tidak saling mengenal.
8. Pada saat ingin mengganti lampu yang dipasang di plafon.
- Orang Indonesia : ”Tolong panggilin si Ujang atau OB yang mana saja deh! Suruh gantiin lampu di ruangan xxx.”
- Orang Jepang : Dengan kesadaran sendiri mengambil lampu baru di ruangan penyimpanan, mendorong meja sendiri, dan beserta juga mengganti lampunya sendiri ->(bahkan yang jabatannya tinggi sekalipun juga melakukan hal yang sama seperti di atas)
9. Pada saat kita melihat komputer para pegawai diwaktu kerja.
- Orang Indonesia : 80% menyalakan program chatting, entah itu YM, MSN, meebo, dsb.
- Orang Jepang : Dari seluruh tab windows yang dibuka, keseluruhan adalah hal yang berhubungan dengan pekerjaan.
10. Pada saat melihat pukul berapa mereka datang ke kantor.
- Orang Indonesia : Misalnya jam kerja start dari jam 9, biasanya mereka datang dari jam 8.50 - 9.10.
- Orang Jepang : Misalnya jam kerja start dari jam 9, biasanya mereka datang dari jam 8.30-8.55.
11. Meninjau dari pemakaian listrik untuk AC.
- Orang Indonesia : Ibarat satu lantai bisa sangat dingin semua, bahkan ada yang sampai bersin-bersin & pake jacket.
- Orang Jepang : Hemat energi. Walaupun ruangan full AC, AC tidak serta merta disetel full. Terkadang bahkan kepanasan.
12. Pada saat ada acara/pertandingan yang dianggap happening di dunia.
- Orang Indonesia :“Pagi pak, kemarin nonton MU ga?”, atau “Eh ada yang mau nonton konser Rihanna ga?”, atau “Wah buku Harry Potter 7 udah bisa dibeli loh!”, atau “Eh gw dapet gratisan Java Jazz nih, ada yang mau ikutan nonton ga?”
- Orang Jepang : none (…..kayaknya obrolan kayak diatas sama sekali ga pernah gw denger deh disini … hahaha. Happening bagi 1 orang belum tentu berlaku untuk orang lain di kantor.)
13. Pada saat menolak ajakan pergi ke gatering dengan para pegawai kantor.
- Orang Indonesia :
Yang ngajak: “Lo ikut kan besok kumpul-kumpul sama anak-anak di Kemang?”
Yang nolak: “Aduh sorry, kayaknya gw ga bisa deh kalo besok.”
Yang ngajak: “Yah kenapa ga bisa? Jarang-jarang nih anak-anak bisa kumpul semua. Udah ikut aja deh sekali-kali.″
Yang nolak : “Duh beneran nih gw ga bisa. Gw harus jemput cewek gw di xxx blablabla...”
Yang ngajak : “Blablabla...” -> (pembicaraan masih berlanjut)
- Orang Jepang:
Yang ngajak : “Lo bisa ikut ke acara gatering pegawai besok kan?”Diatas hanyalah sedikit saja bagian tinjauan tentang perbedaan Jepang - Indonesia. Bagaimana, masih mendingan kebudayaan di Indonesia atau di Jepang? Kalau ada yang punya pendapat atau pengalaman lain? ^^
Yang nolak : “Aduh maaf, besok gw ada urusan penting. Mungkin gw akan ikutan di gatering kedua.”
Yang ngajak : “Wah sayang sekali ya ..” ->(pembicaraan berakhir)
.
.