Kamis, 30 Juni 2011

Mengajarkan Pengendalian Diri Kepada Anak-anak (Bagian 3) – Kemampuan Mengenali Perasaan



Anak-anak mengalami berbagai perasaan dalam keseharian mereka. Agar anak-anak dapat mengendalikan tingkah laku mereka ketika mengalami suatu perasaan yang kuat, mereka harus tahu bagaimana mengenali perasaan mereka. Tidak ada kata terlalu dini  untuk berbicara dengan anak-anak tentang perasaan mereka atau membantu mereka melihat hubungan antara perasaan dan tingkah laku. Menghubungkan perasaan dan tingkah laku menunjukkan bagaimana perasaan kita dapat mempengaruhi pilihan yang kita ambil, dan meningkatkan kemampuan pengendalian diri anak-anak.

Ajarkan langkah-langkah berikut kepada anak-anak untuk memecahkan masalah:
  1. Memikirkan apa yang terjadi. 
  2. Memikirkan bagaimana perasaan tubuh mereka (Penting untuk melihat kembali beberapa kata-kata mendasar tentang perasaan dengan anak-anak untuk membantu mereka mengenali cara-cara tubuh kita memberitahukan perasaan kita. Bantulah anak-anak memperhatikan bahwa tubuh memberikan sinyal untuk perasaan yang berbeda-beda). 
  3. Mengenali perasaan. 
  4. Mengatakan, “Aku merasa ______”.
Perasaan
Bahagia
Sedih
Marah
Takut
Sikap Tubuh
Tersenyum
Cemberut
Muka memerah
Mata terbelalak

Tertawa
Menangis
Cemberut
Berdiri diam

Napas tenang
Menyilangkan lengan
Otot-otot tegang
Derak jantung cepat

Otot-otot santai
Gerakan lambat
Napas cepat
Diam


Aktivitas Mengenali Perasaan:
Anak-anak dapat mempelajari kata-kata yang beragam untuk menjelaskan perasaan yang berbeda.
Petunjuk:
  1. Katakan kepada anak anda bahwa anda ingin berbicara tentang perasaan dan bagaimana kita mendapat pesan dari cara tubuh kita berperilaku. (Misalnya bila kamu memenangkan permainan mungkin kamu akan tersenyum dan tertawa. Bila seseorang mengatakan sesuatu yang jahat mungkin kamu akan menangis.) 
  2. Mintalah anak memberi contoh perasaannya sendiri. “Kamu dapat memberi tahu mama suatu saat ketika kamu merasa senang? Sedih? Marah?” (Batasi hanya tiga atau empat contoh saja.) 
  3. Kemudian mintalah anak menyebutkan perasaan sebanyak mungkin dan menentukan mana yang menyenangkan (misalnya bahagia, girang, gembira, bangga) dan yang tidak menyenangkan (misalnya marah, sedih, malu). Anda dapat menggunakan papan tulis atau kertas untuk menulisnya dalam  dua kolom. 
  4. Tanyakan, “Bagaimana kamu menunjukkan bahwa kamu bahagia, sedih, marah, takut, dan sebagainya?”
Gunakan situasi-situasi berikut untuk bersandiwara dengan anak anda. (Anda dapat menggunakan boneka.)
  • Kalian sekelas akan mendapat tambahan waktu istirahat karena kalian berhasil dalam tes (mengeja, musik, menulis dan sebagainya.) 
  • Kamu menggambar dan kakakmu mengatakan “Kau tak dapat menggambar!” 
  • Kamu baru mendengar bahwa orang yang memakai baju biru adalah bodoh.
Gagasan untuk diskusi selama sandiwara:

Gunakan pertanyaan-pertanyaan untuk membantu anak memikirkan pilihan dan perilaku yang tepat dalam sandiwara:
  • Ketika kamu merasakan perasaan yang menyenangkan, bagaimana kamu menunjukkannya kepada orang lain? (misalnya tersenyum, tertawa, tersenyum, berlaku ramah.) 
  • Menurut kamu, apa yang dipikirkan orang lain  bila kita menunjukkan perasaan senang kita? 
  • Jika kamu merasakan  perasaan yang tidak menyenangkan, bagaimana kamu menunjukkannya kepada orang lain? (misalnya berteriak, cemberut, muka memerah, menangis) 
  • Menurut kamu, apa yang dipikirkan orang lain bila kita menunjukkan perasaan kita yang tidak menyenangkan? 
  • Menurut kamu, bagaimana menunjukkan perasaan kita akan membantu kita bergaul dengan orang lain? (misalnya saling memahami dan memahami perbedaan kita, berkomunikasi lebih baik, dan ikut merasakan kegembiraan orang lain)

Sumber :

Behavior Problems, Teaching Young Children Self Control Skills, The National Association of School Psychologists, http://www.nasponline.org/resources/handouts/behavior%20template.pdf
◄ Newer Post Older Post ►