Sebatang pohon beringin tumbuh di tepi sebuah danau. Di pohon itu banyak burung membuat sarang. Salah satu burung sangat aneh dan berbeda dengan burung pada umumnya. Burung itu memiliki dua kepala. Masing-masing kepala dapat makan, minum, berpikir dan berbicara sendiri, namun burung itu hanya memiliki satu tubuh dan satu perut.
Pada suatu hari burung itu berjalan-jalan di tepi danau. Kepala pertama burung itu melihat buah yang berwarna merah keemasan di tanah. Buah itu tampak sangat lezat dan kepala pertama memakannya.
“Enak sekali,” katanya, “baru kali ini aku menemukan buah selezat ini.”
“Aku ingin mencobanya,” kata kepala kedua, “Berikan sedikit kepadaku.”
“Tidak,” sahut kepala pertama, “Aku yang melihatnya duluan. Aku yang berhak memakannya. Lagi pula buah ini nantinya masuk ke perut kita berdua.”
Kepala kedua sakit hati mendengar jawaban kepala pertama, namun ia tidak berkata apa-apa.
Beberapa hari kemudian, kepala kedua melihat sejenis buah yang sangat beracun. Kepala kedua segera mengambil beberapa buah dan berkata, “Lihat, aku akan memakan buah ini dan membalas penghinaanmu.”
“Jangan,” kata kepala pertama,”kita berdua memiliki satu tubuh. Bila kau memakannya, kita berdua akan mati.”
“Aku melihat buah ini duluan, aku berhak memakannya.”
Kepala pertama memohon agar kepala kedua tidak memakan buah beracun itu. Namun kepala kedua tidak mau mendengar. Ia memakan buah itu dan sebagai akibatnya, mereka berdua tewas.