Anda mungkin mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan karena anak balita anda suka menggigit anak atau orang lain. Anak yang digigit akan merasa kesakitan bahkan mungkin akan timbul luka.
Balita suka menggigit karena berbagai alasan, misalnya kurangnya kemampuan berkomunikasi, sifat balita yang agresif, mencari perhatian, atau yang sering terjadi, anak sedang mengalami pertumbuhan gigi baru. Orang tua harus mengamati alasan mengapa balita menggigit untuk dapat mengatasinya.
Komunikasi
Seorang anak yang marah atau frustrasi mungkin menjerit atau menggeram tetapi bila emosinya terlalu tinggi ia mungkin tidak dapat mengungkapkannya secara verbal. Ia tidak dapat mengungkapkan dengan kata-kata, maka ia menggunakan cara lain, menggigit. Dua orang balita berebut mainan, atau balita pertama memegang mainan balita kedua, anak-anak itu tidak dapat mengatakan, “Boleh kupinjam?” atau “Boleh main bersama?”. Jika anak mengalami frustrasi, ia harus segera diajarkan cara mengatasinya. Orang tua dan kakak sang anak harus menunjukkan cara yang benar untuk menghadapi situasi tersebut. Ajarkan anak untuk mengunakan kata-kata yang tepat.
Agresif
Seorang anak mungkin menggigit anak lain tanpa alasan, namun menunjukkan sikap menyerang. Menyerang adalah suatu tindakan dan menyebabkan rasa sakit. Dalam keadaan apapun, orang tua tidak dapat membenarkan gigitan. Anak harus diberi tahu bahwa menggigit menyebabkan orang lain merasa sakit. Anda dapat menunjukkan kepada anak bahwa menggigit itu menyakitkan dengan menyuruhnya mengggit jarinya sendiri.
Perhatian
Anak yang menggigit tahu bagaimana mendapatkan perhatian. Ia mungkin menggigit dengan sengaja untuk mendapatkan perhatian, walaupun ia akan mendapatkan perhatian yang negatif. Mungkin anak merasa tidak nyaman dan membutuhkan pehatian ekstra. Anda dapat memeluknya, meluangkan waktu lebih banyak untuknya. Duduklah dan bacakan cerita untuknya. Usahakan memenuhi kebutuhan emosionalnya.
Anda kemudian berlutut agar dapat memandang sejajar ke mata anak dan katakan dengan suara tegas dan ekspresi tidak suka, “Jangan menggigit. Itu sakit.” Kemudian alihkan perhatian kepada anak yang digigit.
Tumbuh gigi
Pada sebagian anak gigi geraham tumbuh pada pertengahan tahun kedua dan mereka perlu menggigit-gigit. Mereka menggigit anak lain karena merasa tidak nyaman dengan gusinya. Berikan mainan khusus atau biskuit yang agak keras atau wortel untuk digigit-gigit.
Tips untuk menghentikan anak yang menggigit:
Cegah sedari dini. Balita mulai dengan menggigit orang tuanya sendiri. Mungkin anda menganggapnya biasa, atau menganggapnya sebagai "gigitan sayang", namun bila dibiarkan lambat laun anak mungkin akan menggigit orang lain.
Aturan “Kita tidak mengigit” Ajarkan kepada anak bahwa kita tidak boleh menggigit terutama karena menyebabkan rasa sakit.
Hentikan dengan “Jangan” yang tegas. Lakukan ini bila anda melihat anak anda hendak menggigit. Gunakan nada suara yang tegas dan ekspresi wajah tidak suka. Anda perlu mengawasi anak anda hingga anda yakin ia tidak menggigit lagi.
Hukuman. Berikan hukuman berupa setrapan. Lepaskan anak dari gendongan anda dan tinggalkan selama beberapa menit. Bila ini tidak berhasil, anda dapat mengambil mainan kesayangannya selama hari itu.
Jangan balas menggigit anak untuk menunjukkan bahwa itu menyakitkan. Anak akan menganggap bahwa orang tua boleh melakukannya, sedangkan anak tidak. Jangan memukul, menampar, mencubit atau melakukan kekerasan lain bila anak menggigit atau bertindak agresif.
Permintaan maaf. Mintalah anak anda untuk minta maaf kepada anak yang digigit. Bila anak menggigit karena marah, anda perlu menenangkannya dulu sebelum menyuruhnya meminta maaf. Anda juga perlu meminta maaf kepada orang tua anak yang digigit.
Pujilah anak karena tidak menggigit. Pujilah anak bila ia tidak menggigit lagi. Pada situasi yang anda khawatirkan anak akan menggigit, ingatkan dengan lembut agar ia tidak melakukannya. Dan pujilah anak karena ia telah berperilaku baik.