Oleh : Ir. Dian Kusumanto
Awal bulan Maret 2011 kemarin saya mengikuti pertemuan tentang Ketahanan Pangan di Hotel Le Dian Serang Banten. Diantara pembicara yang tampil adalah Bapak Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian, yaitu Bapak Prof. Dr. Ir. Achmad Suryana MS. Yang sangat menarik dari pembicaraan beliau adalah informasi bahwa sebenarnya PT. Indofood, produsen Indomie, sudah lama menggunakan tepung Mocaf untuk produksi Indomienya, namun karena pertimbangan persepsi masyarakat konsumen, maka waktu itu belum dibuka. Kinilah saatnya membuka informasi itu, bahwa sebenarnya Indomie yang kita konsumsi itu sebagian tepung bahannya adalah tepung Mocaf.
Tepung Mocaf produksi Koperasi Loh Jinawi Trenggalek Jawa Timur
Hal ini jelas karena trend kenaikan harga pangan di luar negeri, khususnya Gandum, terus terjadi. Gandum adalah bahan dasar tepung terigu. Di dunia ini ada trend yang hamper sama, yaitu lahan-lahan pertanian pangan tergusur alias terkonversi menjadi lahan non pangan bahkan non pertanian. Setiap Negara sekarang terus mengalami kenaikan kebutuhan bahan pangan sedangkan ketersediaannya bukan semakin meningkat, sehingga langkah yang diambil rata-rata Negara di dunia ini adalah semakin membatasi ekspor bahan pangannya. Hal inilah yang menyebabkan trend kenaikan terus menerus harga pangan dunia.
Suasana Industri Kecil Tepung Mocaf di Jawa Timur
Kenaikan harga terigu akhirnya member harapan baru kepada komoditi penggantinya atau komoditi substitusinya seperti tepung mocaf dan tepung-tepung bahan ubi-ubian lainnya. Maka muncullah upaya-upaya kreatif untuk mengatasi trend yang kalau tidak diatasi akan mematikan usaha bidang pangan dengan bahan dasar tepun g terigu. Industri pangan berbahan tepung terigu ini sangat luas, mulai dari aneka jenis roti, aneka jenis mie, aneka kue-kue basah dan kering, dll. Industri-industri ini menggunakan tepung terigu dengan berbagai komposisi.
Proses perendaman irisan singkong agar terjadi proses fermentasi yang menggunakan BAL (bakteri asam laktat)
Kehadiran tepung Mocaf sebagai alternative substitusi tepung terigu memberi harapan baru bagi para pelaku industry pangan berbahan tepung terigu. Berbagai percobaan akhirnya dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa banyak peran substitusi tepung mocaf ini dalam pembuatan aneka pangan yang semula berbahan tepung terigu. Tentu saja belum semua peran tepung terigu bisa digantikan sepenuhnya. Dari beberapa hasil ujicoba penggantian tepung terigu dengan tepung mocaf dapat disampaikan daftar prosentasi substitusinya pada aneka produk pangan berikut.
Angka besaran import tepung terigu Indonesia sudah mencapai angka 6 juta ton tiap tahun. Oleh karena itulah maka sudah waktunya kita menghargai produk kita sendiri, yaitu dengan jalan mensubstitusinya atau menggantinya dengan tepung mocaf. Kepala Badan juga menginformasikan bahwa PT. Indofood memberi sinyal untuk menerima tepung mocaf dari para industry tepung mocaf sebesar 50.000 ton per bulan, atau sebesar 600.000 ton dalam setahun, atau 10 % dari volume import tepung terigu.
Untuk memproduksi 600.000 ton tepung mocaf per tahun, berarti diperlukan bahan baku ubikayu segar sebanyak 2,4 juta ton per tahun yang dipanen dari kebun singkong dengan luas sekitar 60.000 hektar . Hitungan tadi menggunakan asumsi rendemen ubi menjadi tepung 25 % dengan produktifitas lahan 40 ton/ha. Namun kalau kita menggunakan angka asumsi yang lebih optimis, misalnya rendemen 30% sedang produktifitas mencapai 60 ton/ha/12 bulan, berarti hanya perlu lahan sekitar 30.000 hektar, atau separuh dari asumsi yang pertama tadi.
Bibit stek ubikayu Adira yang siap angkut ke lahan petani di Nunukan Kalimantan Timur
Ayo ambil peluang ini segera! Mari berlomba-lomba untuk mencapainya!
Bagaimana menurut Anda??