Untuk memberikan deskripsi tentang mineral yang berjudul di atas, kita kupas satu per satu. Adapun deskripsinya sebagai berikut:
1. Mineral Emas (Au)
Mineral emas termasuk elemen asli (native) yang juga tergolong dalam logam mulia (precious
metal). Emas ini memiliki sistem kristal isometrik yang tidak memiliki belahan. Tingkat
kekerasan emas berkisan antara 2,5 sampai 3 dengan berat jenis 19,3, kilap logam (metallic),
warna dan gores/cerat kuning. Ada lima mineral emas yang komersial, yaitu: emas murni
(Au), kalaverit (AuTe3), silvanit ((Au3Ag)Te), krenerit (Au,Ag)Te2), dan petzit ((Ag,Au)2Te).
Di alam, emas berada dalam cebakan-cebakan dengan berbagai macam tipe batuan beku,
batuan sedimen, dan batuan metamorf. Kebanyakan emas dihasilkan dari larutan/urat-urat
hidrotermal yang umumnya berasosiasi dengan mineral sulfida. Sedangkan proses pelapukan
akan menghasilkan endapan-endapan pasir emas (placer). Persebaran emas di Indonesia
ditemukan di Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, NTB, NTT, dan Papua. Manfaat emas dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai perhiasan, matauang, perkakas laboratorium pengolahan, synthetic fibers, electrical contacts, thermocouples, kedokteran gigi, dsb.
2. Mineral Perak (Ag)
Perak di permukaan Bumi selalu ditemukan bersama-sama dengan emas. Perak ini juga termasuk elemen asil yang juga tergolong dalam logam mulia. Karakteristik mineral perak adalah memiliki sistem kristal isometrik, belahan tidak ada, kekerasan 2,5 sampai 3, berat jenis 10,5, kilap logam (metallic), warna dan gores/cerat putih, optik opak maupun isotrop. Adapun mineral-mineral perak terpenting adalah perak alam (Ag), argentit (Ag2S), serargirit (AgCl), dan pirargirit (Ag3SbS3). Mineral perak ini sama dengan emas, ditemukan hampir merata di seluruh propinsi di Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk perhiasan, matauang, campuran logam, fotografi, industri kimia, obat-obatan, alat-alat listrik, keramik, high efficiency batteries pada jet dan peluru kendali, kamera tv, alat-alat presisi (scientific instrument), dan solder perak.
Sumber:
- Direktorat Pertambangan Departemen Pertambangan. 1969. Bahan Galian Indonesia.
Jakarta: Departemen Pertambangan.
- Setia Graha, Doddy. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung: Nova.
- Berbagai sumber.
Keterangan foto:
Dokumentasi pribadi dengan obyek contoh mineral emas & perak kiriman dari Kementerian Pendidikan Nasional.