Kentang, makanan yang satu ini tentunya sudah tak asing lagi di keseharian Anda. Di Indonesia, kentang pada umumnya hanya di goreng memanjang, di rebus untuk dijadikan pelengkap siomay ataupun diolah lagi menjadi makanan yang lezat dan tentunya kaya akan manfaat bagi tubuh. Tapi tahukah Anda, ternyata kentang tak hanya dapat dibentuk memanjang saja, tapi juga dapat berbentuk spiral atau seperti tornado dengan panjang kurang lebih 30 cm.
Pasti Anda bertanya dalam hati. Kentang berbentuk spiral seperti tornado, bagaimana bisa?. Bisa saja kok, dengan menggunakan mesin khusus untuk memotongnya, kentang dengan ukuran panjang 8-10cm dapat dibentuk lain daripada biasanya, sebuah bentuk spiral seperti tornado. Twister Chips, nama brand kentang spiral itu. Sebuah inovasi kreatif di dunia fast food kentang.
Kentang yang biasanya hanya digoreng memanjang dan polos tanpa bumbu bisa “disulap” menjadi sebuah makanan yang dinikmati dalam bentuk dan cara yang tak biasa. Dipotong dengan alat khusus, di goreng, di beri bumbu lalu ditusukkan di sebuah tusuk bambu, jadilah Twister Chips. Penampilannya yang unik dan menarik seperti angin puyuh membuat Anda penasaran untuk segera menikmatinya. Terlebih lagi kentang yang biasanya sebagai teman menonton televisi dirumah ini kini dapat dinikmati dimana saja, saat Anda di mall ataupun saat ada di jalan.
Twister Chips merupakan kentang berbentuk spiral atau angin puyuh atau tornado pertama dan satu-satunya di Indonesia!!! Mengapa bisa demikian?. Ternyata baik brand, mesin maupun design produknya telah dipatenkan oleh Djap Siat Sien dan Willy selaku pemilik usaha Twister Chips.
Meskipun mengadaptasi dari jajanan khas Korea, Twister Chips beda dari yang ada di Korea. Jika pada umumnya di Korea hanya di goreng biasa tanpa diberikan bumbu, di Twister Chips, kentang yang digoreng masih dengan kulitnya ini ditaburi bumbu yang terdiri dari 13 rasa beraneka macam diantaranya ada rasa barbeque, jagung bakar, balado, jagung meksiko, keju bakar, seafood bakar, ayam lada hitam, ayam bawang, sapi bawang dan lain-lain.
Kentang goreng ala Twister Chips ini di goreng bersama kulitnya, tentunya setelah di sikat sampai bersih. Dan tahukah Anda, jika ternyata kulit kentang ini kaya akan kalium dan diyakini sebagai antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas yang merusak sel-sel yang akan mengarah pada sejumlah penyakit, termasuk kanker.
Sedangkan daging kentangnya sendiri mengandung vitamin seperti vitamin B1, B2, niacin, vitamin C dan bahkan mineral natrium dengan kadar alkalin yang cukup tinggi dan dapat berfungsi untuk meningkatkan pH yang terlalu asam di dalam tubuh. Hal ini akan membuat aktivitas hati menjadi lebih baik, jaringan menjadi elastis, dan otot menjadi lentur.
Yenni, Franchise Manager Twister Chips mengatakan perkembangan usaha ini semakin lama semakin menunjukkan kemajuan. Hal ini dapat dipahami, karena kentang seperti ini sangatlah unik sehingga berpeluang menarik banyak konsumen. Sejak tahun 2006 Twister Chips berdiri, kini telah hadir 57 franchisee Twister Chips yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia diantaranya Surabaya, Malang, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Samarinda, Lampung, Medan, Balipkpapan, Makasar dan Mataram.
“Untuk menjadi franchisee dari Twister Chips ini tak ada syarat khusus, hanyalah Anda haruslah siap mental, sudah ada tempat, dan pastinya menyiapkan dana untuk membeli paket franchise yang kami sediakan,” ujar wanita kelahiran 3 November 1982 ini.
Tersedia dua paket pilihan yang dapat dipilih yaitu paket gerobak senilai Rp 28,8 juta dan paket booth senilai Rp 48,8 juta. Untuk kedua paket ini, franchisee mendapatkan sebuah gerobak outdoor untuk paket gerobak dan booth type mall untuk paket booth. Selain itu, franchisee akan mendapatkan mesin twister chips, deep fryer, perlengkapan counter, peralatan penjualan, promotion kit, training karyawan dan tentunya bahan baku awal berupa bumbu sebanyak delapan kg yang terdiri dari delapan rasa, saos sebanyak empat kg dan tusuk bambu sebanyak 250 tusuk.
Untuk harga jual Twister Chips, Yenni mengatakan harga berkisar dari Rp 9-10ribu untuk di mall dan Rp 6ribu untuk harga minimal, harga bergantung pada tempat jualan. Meskipun demikian, franchisee telah mengantongi keuntungan lebih dari 300%. Mengapa demikian?. Hal ini dikarenakan, modal bahan baku yang dikeluarkan franchisee untuk satu tusuk Twister Chips hanyalah sekitar Rp 2000!!!.
“Selain itu, keuntungan lain yang diperoleh oleh franchisee yaitu produk Twister Chips yang unik ini saingannya hampir tidak ada, karena telah kami patenkan design produknya, dan tak ada royalty fee. Jadi si franchisee hanya perlu beli paket dan bisa langsung berjualan. Dan menikmati keuntungannya sendiri tiap bulan dengan kontrak jangka waktunya lima tahun. Namun, jika ingin memperpanjang kontrak lima tahun mendatang haruslah membayar Rp 8juta,” tutur Yenni.
Yenni melihat peluang usaha kentang goreng ala Twister Chips ini lebih berkembang didaerah. Maka tak heran, jika Twister Chips lebih berkembang dan banyak ada di daerah. “Di Surabaya banyak franchisee kami, malah sekarang yang lagi ramai dan trend-nya di Makasar, disana baru sebulan sudah balik modal. Karena cepat balik modal, dalam enam bulan, si franchisee ini tambah outlet baru,” ujar Yenni dengan penuh semangat.
Ia menambahkan sampai saat ini belum ada franchisee yang tutup. Dari rata-rata yang sudah berjalan, rata-rata omzet franchisee terus meningkat dan semakin ramai. Rata-rata outlet dapat mengantongi keuntungan bersih Rp 8juta-Rp 20 juta/ bulannya.
Twister Chips tak hanya menjual kentang goreng tornado sebagai andalannya, tapi juga menyediakan original fries, crispy tofu, sosis balls, potato nugget, fried cassava (singkong goreng), dan crispy mushroom (jamur tiram putih). Dan setiap enam bulan sekali akan ada produk baru.
Untuk bahan baku kentang itu sendiri franchisee dapat membelinya sendiri diwilayahnya. Yenni mengatakan untuk kentang ia menggunakan kentang lokal dengan tipe kentang khusus untuk yang digoreng dan dagingnya berwarna kuning atau lebih dikenal dengan nama kentang mentega. Sedangkan untuk bumbu, franchisee haruslah membelinya dari franchisor.
“Untuk bumbu haruslah beli dari kita, karena biar rasanya seragam. Dan bumbu kita ini kita produksi sendiri dengan ketahanan produk 4-6 bulan. Sedangkan untuk minyak kita menggunakan minyak khusus untuk industri yang kita campur dengan minyak padat untuk hasilnya agar lebih renyah dan supaya tidak berminyak banget,” ujar Yenni sedikit berpromosi. (*/Kontan)
Pasti Anda bertanya dalam hati. Kentang berbentuk spiral seperti tornado, bagaimana bisa?. Bisa saja kok, dengan menggunakan mesin khusus untuk memotongnya, kentang dengan ukuran panjang 8-10cm dapat dibentuk lain daripada biasanya, sebuah bentuk spiral seperti tornado. Twister Chips, nama brand kentang spiral itu. Sebuah inovasi kreatif di dunia fast food kentang.
Kentang yang biasanya hanya digoreng memanjang dan polos tanpa bumbu bisa “disulap” menjadi sebuah makanan yang dinikmati dalam bentuk dan cara yang tak biasa. Dipotong dengan alat khusus, di goreng, di beri bumbu lalu ditusukkan di sebuah tusuk bambu, jadilah Twister Chips. Penampilannya yang unik dan menarik seperti angin puyuh membuat Anda penasaran untuk segera menikmatinya. Terlebih lagi kentang yang biasanya sebagai teman menonton televisi dirumah ini kini dapat dinikmati dimana saja, saat Anda di mall ataupun saat ada di jalan.
Twister Chips merupakan kentang berbentuk spiral atau angin puyuh atau tornado pertama dan satu-satunya di Indonesia!!! Mengapa bisa demikian?. Ternyata baik brand, mesin maupun design produknya telah dipatenkan oleh Djap Siat Sien dan Willy selaku pemilik usaha Twister Chips.
Meskipun mengadaptasi dari jajanan khas Korea, Twister Chips beda dari yang ada di Korea. Jika pada umumnya di Korea hanya di goreng biasa tanpa diberikan bumbu, di Twister Chips, kentang yang digoreng masih dengan kulitnya ini ditaburi bumbu yang terdiri dari 13 rasa beraneka macam diantaranya ada rasa barbeque, jagung bakar, balado, jagung meksiko, keju bakar, seafood bakar, ayam lada hitam, ayam bawang, sapi bawang dan lain-lain.
Kentang goreng ala Twister Chips ini di goreng bersama kulitnya, tentunya setelah di sikat sampai bersih. Dan tahukah Anda, jika ternyata kulit kentang ini kaya akan kalium dan diyakini sebagai antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas yang merusak sel-sel yang akan mengarah pada sejumlah penyakit, termasuk kanker.
Sedangkan daging kentangnya sendiri mengandung vitamin seperti vitamin B1, B2, niacin, vitamin C dan bahkan mineral natrium dengan kadar alkalin yang cukup tinggi dan dapat berfungsi untuk meningkatkan pH yang terlalu asam di dalam tubuh. Hal ini akan membuat aktivitas hati menjadi lebih baik, jaringan menjadi elastis, dan otot menjadi lentur.
Yenni, Franchise Manager Twister Chips mengatakan perkembangan usaha ini semakin lama semakin menunjukkan kemajuan. Hal ini dapat dipahami, karena kentang seperti ini sangatlah unik sehingga berpeluang menarik banyak konsumen. Sejak tahun 2006 Twister Chips berdiri, kini telah hadir 57 franchisee Twister Chips yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia diantaranya Surabaya, Malang, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Samarinda, Lampung, Medan, Balipkpapan, Makasar dan Mataram.
“Untuk menjadi franchisee dari Twister Chips ini tak ada syarat khusus, hanyalah Anda haruslah siap mental, sudah ada tempat, dan pastinya menyiapkan dana untuk membeli paket franchise yang kami sediakan,” ujar wanita kelahiran 3 November 1982 ini.
Tersedia dua paket pilihan yang dapat dipilih yaitu paket gerobak senilai Rp 28,8 juta dan paket booth senilai Rp 48,8 juta. Untuk kedua paket ini, franchisee mendapatkan sebuah gerobak outdoor untuk paket gerobak dan booth type mall untuk paket booth. Selain itu, franchisee akan mendapatkan mesin twister chips, deep fryer, perlengkapan counter, peralatan penjualan, promotion kit, training karyawan dan tentunya bahan baku awal berupa bumbu sebanyak delapan kg yang terdiri dari delapan rasa, saos sebanyak empat kg dan tusuk bambu sebanyak 250 tusuk.
Untuk harga jual Twister Chips, Yenni mengatakan harga berkisar dari Rp 9-10ribu untuk di mall dan Rp 6ribu untuk harga minimal, harga bergantung pada tempat jualan. Meskipun demikian, franchisee telah mengantongi keuntungan lebih dari 300%. Mengapa demikian?. Hal ini dikarenakan, modal bahan baku yang dikeluarkan franchisee untuk satu tusuk Twister Chips hanyalah sekitar Rp 2000!!!.
“Selain itu, keuntungan lain yang diperoleh oleh franchisee yaitu produk Twister Chips yang unik ini saingannya hampir tidak ada, karena telah kami patenkan design produknya, dan tak ada royalty fee. Jadi si franchisee hanya perlu beli paket dan bisa langsung berjualan. Dan menikmati keuntungannya sendiri tiap bulan dengan kontrak jangka waktunya lima tahun. Namun, jika ingin memperpanjang kontrak lima tahun mendatang haruslah membayar Rp 8juta,” tutur Yenni.
Yenni melihat peluang usaha kentang goreng ala Twister Chips ini lebih berkembang didaerah. Maka tak heran, jika Twister Chips lebih berkembang dan banyak ada di daerah. “Di Surabaya banyak franchisee kami, malah sekarang yang lagi ramai dan trend-nya di Makasar, disana baru sebulan sudah balik modal. Karena cepat balik modal, dalam enam bulan, si franchisee ini tambah outlet baru,” ujar Yenni dengan penuh semangat.
Ia menambahkan sampai saat ini belum ada franchisee yang tutup. Dari rata-rata yang sudah berjalan, rata-rata omzet franchisee terus meningkat dan semakin ramai. Rata-rata outlet dapat mengantongi keuntungan bersih Rp 8juta-Rp 20 juta/ bulannya.
Twister Chips tak hanya menjual kentang goreng tornado sebagai andalannya, tapi juga menyediakan original fries, crispy tofu, sosis balls, potato nugget, fried cassava (singkong goreng), dan crispy mushroom (jamur tiram putih). Dan setiap enam bulan sekali akan ada produk baru.
Untuk bahan baku kentang itu sendiri franchisee dapat membelinya sendiri diwilayahnya. Yenni mengatakan untuk kentang ia menggunakan kentang lokal dengan tipe kentang khusus untuk yang digoreng dan dagingnya berwarna kuning atau lebih dikenal dengan nama kentang mentega. Sedangkan untuk bumbu, franchisee haruslah membelinya dari franchisor.
“Untuk bumbu haruslah beli dari kita, karena biar rasanya seragam. Dan bumbu kita ini kita produksi sendiri dengan ketahanan produk 4-6 bulan. Sedangkan untuk minyak kita menggunakan minyak khusus untuk industri yang kita campur dengan minyak padat untuk hasilnya agar lebih renyah dan supaya tidak berminyak banget,” ujar Yenni sedikit berpromosi. (*/Kontan)
Sumber : ciputraentrepreneurship.com