Peluang usaha training sejauh ini selalu mendapatkan respon yang baik dari masyarakat. Terbukti dengan besarnya animo masyarakat dalam mengundang para pembicara yang berpengalaman dan memotivasi, seperti Mario Teguh, Ari Ginanjar, Tung Desem Waringin, dan sebagainya. Isi training biasanya bertujuan untuk mengadakan peningkatan kualitas personal individu dan korporat. Dan fenomena ini tidak hanya melanda perusahaan swasta saja tetapi juga instansi-instansi pemerintah.
Langkah-langkah memulai usaha:
* Menjalankan usaha seperti ini memerlukan modal kepribadian yang menunjang, terutama jika Anda berniat sebagai pengajar utamanya. Kepribadian yang mantap, berpengalaman, mudah akrab, tulus,humoris, suka berbagi dan menarik akan menjadi salah satu titik kekuatan usaha Anda. Sebelum mengajar atau terjun ke usaha ini, Anda seyogyanya harus bekerja keras untuk membentuk kepribadian yang baik. Sehingga kelak orang-orang yang hendak mengikuti training yang Anda tidak akan kecewa dengan kualitas panutan mereka.
* Usaha training juga mengharuskan Anda mempunyai konsep yang kreatif, inovatif dan unik. Anda melatih orang agar lebih baik dan produktif dari sebelumnya sehingga tidak mungkin Anda menggunakan nilai dan standar yang konvensional. Di sinilah kualitas usaha Anda akan dinilai pertama kali. Jika usaha Anda tidak menawarkan sesuatu yang baru dan khas, akan sulit rasanya untuk mengembangkan usaha ini kelak.
* Berdasarkan konsep yang Anda punya, putuskan target pasar yang Anda sasar. Target tersebut bisa saja anak-anak sekolah, pegawai kantoran, atau korporat, dan sebagainya. Langkah selanjutnya (seperti pendaftaran perusahaan ke notaris, pemilihan lokasi kantor, dan sebagainya) bisa disesuaikan dengan target yang Anda sasar tersebut.
* Milikilah peralatan yang memadai untuk menyampaikan materi training. Peralatan memang hanya bersifat menunjang tetapi penting juga dimiliki agar kegiatan training bisa berjalan lancar dan mudah dimengerti oleh para peserta. Peralatan tersebut biasanya berupa laptop dan proyektor LCD , yang digunakan untuk menampilkan materi training.
* Rancanglah strategi marketing yang tepat. Misalnya, rekrut seseorang dengan pengalaman dalam bidang marketing yang mampu menyampaikan idenya dengan efektif bahwa target pasar sangat membutuhkan training yang Anda tawarkan pada mereka.
Langkah-langkah realisasi:
* Sebelum memulai training, Anda harus siapkan sebuah materi beserta file Power Point-nya.
* Dalam membuat materi, usahakan terstruktur secara jelas dan tidak terlalu bertele-tele.
* Terapkan cara penyampaian yang segar, yaitu tidak membosankan dengan berbagai cara. Misalnya menceritakan pengalaman pribadi atau teman yang lucu dan inspiratif, lelucon yang segar namun sopan, atau kisah teladan yang baik.
* Libatkan peserta training secara aktif. Dengan membiarkan mereka duduk dan mendengarkan Anda di depan berceramah, Anda memberikan kesempatan bagi kebosanan untuk timbul. Anda bisa mengundang mereka untuk tampil ke depan, atau Anda sodori sebuah permainan yang bertujuan untuk membuat peserta tetap aktif, bukannya mengantuk.
* Buat slide Power Point yang menarik. Minimalisir penggunaan kata-kata yang terlalu panjang dan detil. Perbanyak penggunaan gambar atau ilustrasi atau bahkan video.
* Berikan kesempatan bagi peserta untuk istirahat sejenak. Peserta memiliki daya konsentrasi terbatas, tidak peduli seberapa cerdas atau antusiasnya mereka. Berikan jeda setelah tiga jam (misalnya jika durasi training 6 jam) dan Anda bisa memulai kembali.
Langkah-langkah marketing:
Untuk pasar dengan segmen tertentu:
* Lakukan pemasaran dengan metode word-of-mouth yang sudah sering dilakukan. Sebarkan brosur di beberapa titik strategis di mana banyak pelanggan potensial yang berkumpul. Jika segmen yang Anda bidik adalah anak-anak sekolah tentu daerah sekitar sekolah-sekolah merupakan tempat yang sesuai untuk menyebarkan brosur.Lakukan terutama menjelang dibukanya pendaftaran kelas training baru.
* Susunlah sebuah usulan training dalam bentuk tertulis untuk menjaring pelanggan. Anda bisa kirimkan lewat media apapun, pos atau juga online, bahkan secara langsung kepada calon klien.
* Performa secara keseluruhan saat presentasi (jika diundang oleh calon klien) juga turut menentukan berhasil tidaknya tawaran Anda. Penampilan fisik, kerapihan, peralatan presentasi bisa menjadi faktor penentu dalam berhasil tidaknya menarik hati klien.
* Buatlah sebuah situs di Internet yang memuat gambaran tentang usaha Anda dan bagaimana menghubungi Anda jika pengunjung merasa tertarik.
* Pekerjakan karyawan yang tidak memiliki pengalaman sebelumnya di perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama, yaitu training.Hal ini agar pola pikir mereka lebih mudah dibentuk sehingga sesuai dengan apa yang perusahaan Anda inginkan.
* Tawarkan dalam berbagai paket yang memiliki keunggulan masing-masing.
Untuk pasar tanpa segmentasi tertentu:
* Sama halnya dengan segmen yang terbatas, Anda dapat melakukan metode word-of-mouth.
* Sebarkan brosur di tengah daerah yang sering didatangi klien potensial.
* Berikan nomor yang bisa dihubungi baik dengan panggilan telepon atau pesan singkat.
* Cari tempat pelatihan yang strategis namun cukup tenang sebagai lokasi training (kecuali jika Anda lebih memilih untuk mendatangi klien dan mengadakan training di sana).
Tantangan:
* Usaha seperti ini peka terhadap animo masyarakat untuk menjadi peserta. Acara yang Anda adakan bisa kelebihan atau bahkan kekurangan peserta. Dan ini akan berimbas pada kerugian (jika jumlah peserta sangat kurang dari yang diharapkan)
* Bagi para trainer baru, pengalaman pertama mungkin sangat menegangkan karena minimnya pengalaman yang ada. (AP)
Langkah-langkah memulai usaha:
* Menjalankan usaha seperti ini memerlukan modal kepribadian yang menunjang, terutama jika Anda berniat sebagai pengajar utamanya. Kepribadian yang mantap, berpengalaman, mudah akrab, tulus,humoris, suka berbagi dan menarik akan menjadi salah satu titik kekuatan usaha Anda. Sebelum mengajar atau terjun ke usaha ini, Anda seyogyanya harus bekerja keras untuk membentuk kepribadian yang baik. Sehingga kelak orang-orang yang hendak mengikuti training yang Anda tidak akan kecewa dengan kualitas panutan mereka.
* Usaha training juga mengharuskan Anda mempunyai konsep yang kreatif, inovatif dan unik. Anda melatih orang agar lebih baik dan produktif dari sebelumnya sehingga tidak mungkin Anda menggunakan nilai dan standar yang konvensional. Di sinilah kualitas usaha Anda akan dinilai pertama kali. Jika usaha Anda tidak menawarkan sesuatu yang baru dan khas, akan sulit rasanya untuk mengembangkan usaha ini kelak.
* Berdasarkan konsep yang Anda punya, putuskan target pasar yang Anda sasar. Target tersebut bisa saja anak-anak sekolah, pegawai kantoran, atau korporat, dan sebagainya. Langkah selanjutnya (seperti pendaftaran perusahaan ke notaris, pemilihan lokasi kantor, dan sebagainya) bisa disesuaikan dengan target yang Anda sasar tersebut.
* Milikilah peralatan yang memadai untuk menyampaikan materi training. Peralatan memang hanya bersifat menunjang tetapi penting juga dimiliki agar kegiatan training bisa berjalan lancar dan mudah dimengerti oleh para peserta. Peralatan tersebut biasanya berupa laptop dan proyektor LCD , yang digunakan untuk menampilkan materi training.
* Rancanglah strategi marketing yang tepat. Misalnya, rekrut seseorang dengan pengalaman dalam bidang marketing yang mampu menyampaikan idenya dengan efektif bahwa target pasar sangat membutuhkan training yang Anda tawarkan pada mereka.
Langkah-langkah realisasi:
* Sebelum memulai training, Anda harus siapkan sebuah materi beserta file Power Point-nya.
* Dalam membuat materi, usahakan terstruktur secara jelas dan tidak terlalu bertele-tele.
* Terapkan cara penyampaian yang segar, yaitu tidak membosankan dengan berbagai cara. Misalnya menceritakan pengalaman pribadi atau teman yang lucu dan inspiratif, lelucon yang segar namun sopan, atau kisah teladan yang baik.
* Libatkan peserta training secara aktif. Dengan membiarkan mereka duduk dan mendengarkan Anda di depan berceramah, Anda memberikan kesempatan bagi kebosanan untuk timbul. Anda bisa mengundang mereka untuk tampil ke depan, atau Anda sodori sebuah permainan yang bertujuan untuk membuat peserta tetap aktif, bukannya mengantuk.
* Buat slide Power Point yang menarik. Minimalisir penggunaan kata-kata yang terlalu panjang dan detil. Perbanyak penggunaan gambar atau ilustrasi atau bahkan video.
* Berikan kesempatan bagi peserta untuk istirahat sejenak. Peserta memiliki daya konsentrasi terbatas, tidak peduli seberapa cerdas atau antusiasnya mereka. Berikan jeda setelah tiga jam (misalnya jika durasi training 6 jam) dan Anda bisa memulai kembali.
Langkah-langkah marketing:
Untuk pasar dengan segmen tertentu:
* Lakukan pemasaran dengan metode word-of-mouth yang sudah sering dilakukan. Sebarkan brosur di beberapa titik strategis di mana banyak pelanggan potensial yang berkumpul. Jika segmen yang Anda bidik adalah anak-anak sekolah tentu daerah sekitar sekolah-sekolah merupakan tempat yang sesuai untuk menyebarkan brosur.Lakukan terutama menjelang dibukanya pendaftaran kelas training baru.
* Susunlah sebuah usulan training dalam bentuk tertulis untuk menjaring pelanggan. Anda bisa kirimkan lewat media apapun, pos atau juga online, bahkan secara langsung kepada calon klien.
* Performa secara keseluruhan saat presentasi (jika diundang oleh calon klien) juga turut menentukan berhasil tidaknya tawaran Anda. Penampilan fisik, kerapihan, peralatan presentasi bisa menjadi faktor penentu dalam berhasil tidaknya menarik hati klien.
* Buatlah sebuah situs di Internet yang memuat gambaran tentang usaha Anda dan bagaimana menghubungi Anda jika pengunjung merasa tertarik.
* Pekerjakan karyawan yang tidak memiliki pengalaman sebelumnya di perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama, yaitu training.Hal ini agar pola pikir mereka lebih mudah dibentuk sehingga sesuai dengan apa yang perusahaan Anda inginkan.
* Tawarkan dalam berbagai paket yang memiliki keunggulan masing-masing.
Untuk pasar tanpa segmentasi tertentu:
* Sama halnya dengan segmen yang terbatas, Anda dapat melakukan metode word-of-mouth.
* Sebarkan brosur di tengah daerah yang sering didatangi klien potensial.
* Berikan nomor yang bisa dihubungi baik dengan panggilan telepon atau pesan singkat.
* Cari tempat pelatihan yang strategis namun cukup tenang sebagai lokasi training (kecuali jika Anda lebih memilih untuk mendatangi klien dan mengadakan training di sana).
Tantangan:
* Usaha seperti ini peka terhadap animo masyarakat untuk menjadi peserta. Acara yang Anda adakan bisa kelebihan atau bahkan kekurangan peserta. Dan ini akan berimbas pada kerugian (jika jumlah peserta sangat kurang dari yang diharapkan)
* Bagi para trainer baru, pengalaman pertama mungkin sangat menegangkan karena minimnya pengalaman yang ada. (AP)
Sumber : ciputraentrepreneurship.com