Dalang, Otak Teroris Medan Sudah Diketahui- Siapa yang menjadi dalang teroris di medan terjawab sudah. Serangkaian aksi terorisme yang terjadi ternyata Dalangnya adalah Toni Togar yang disebut sebagai amir kelompok mujahidin Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) dalam konfensi pers di mabes polri hari ini. "Toni Togar adalah amir kelompok mujahidin Indonesia yang mengendalikan semua rangkaian aksi teroris di Medan," ujar BHD
Toni Togar terlibat langsung dalam pristiwa teror dimedan, mulai dari perampokan yang menewaskan seorang anggota polri sampai dengan penyerangan kantor polsek di hamparan perak.
BHD juga menyebutkan bahwa Toni terlibat langsung dalam peristiwa di Medan, yang tidak terlepas dari rangkaian terorisme di Aceh, Bandung, dan Lampung. Toni ikut merencanakan perampokan Bank Lippo di Medan, sebelum peledakan JW Marriott, Jakarta, pada tahun yang sama. Dalam peledakan JW Marriott, Toni bersama Noordin M Top dan M Azhari terlibat dalam perekrutan dan penggalangan dana.
Toni adalah alumni pesantren Ngruki tahun 1990. Ia menjadi staf pengajar di Ngruki tahun 1990 hingga 1992. Toni pernah mengikuti pelatihan militer Al Jamaah Islamiyah tahun 1995 di Afghanistan. Toni terlibat peledakan bom di gereja Pekanbaru pada malam Natal tahun 2000, di bawah kordinasi Hambali.
Toni togar saat ini berada di Lembaga Pemasyrakatan P. Siantar, sejak ditangkap pada tahun 2003 dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Berarti bila togar sebagai dalang aksi teror di medan, ada apa dengan petugas LP pematang siantar ?
Bila benar apa yang diungkapkan oleh pihak Kepolisian ini, maka menurut Pemuda Indonesia baru, cepat lakukan pemeriksaan terhadap kinerja LP P. Siantar, karena tidak mungkin seorang narapidana dapat mengorganisir sebuah gerakan teror bila tidak diberikan fasilitas oleh petugas LP.
Dari pemeriksaan itu baru kita dapat memastikan apakah Togar benar-benar sebagai dalang teror yang dimaksudkan oleh BHD, ataukan Konfrensi Pers ini hanya untuk memuaskan publik dalam kerangka Politik Pencitraan. Jelaskan kepada kami pak BHD, secara terang menderang seperti apa yang dikatakan SBY, jangan bodoh-bodohi kami. kami sudah muak dengan politik pencitraan. (don)
Hal ini diungkapkan oleh Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) dalam konfensi pers di mabes polri hari ini. "Toni Togar adalah amir kelompok mujahidin Indonesia yang mengendalikan semua rangkaian aksi teroris di Medan," ujar BHD
Toni Togar terlibat langsung dalam pristiwa teror dimedan, mulai dari perampokan yang menewaskan seorang anggota polri sampai dengan penyerangan kantor polsek di hamparan perak.
BHD juga menyebutkan bahwa Toni terlibat langsung dalam peristiwa di Medan, yang tidak terlepas dari rangkaian terorisme di Aceh, Bandung, dan Lampung. Toni ikut merencanakan perampokan Bank Lippo di Medan, sebelum peledakan JW Marriott, Jakarta, pada tahun yang sama. Dalam peledakan JW Marriott, Toni bersama Noordin M Top dan M Azhari terlibat dalam perekrutan dan penggalangan dana.
Toni adalah alumni pesantren Ngruki tahun 1990. Ia menjadi staf pengajar di Ngruki tahun 1990 hingga 1992. Toni pernah mengikuti pelatihan militer Al Jamaah Islamiyah tahun 1995 di Afghanistan. Toni terlibat peledakan bom di gereja Pekanbaru pada malam Natal tahun 2000, di bawah kordinasi Hambali.
Toni togar saat ini berada di Lembaga Pemasyrakatan P. Siantar, sejak ditangkap pada tahun 2003 dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Berarti bila togar sebagai dalang aksi teror di medan, ada apa dengan petugas LP pematang siantar ?
Bila benar apa yang diungkapkan oleh pihak Kepolisian ini, maka menurut Pemuda Indonesia baru, cepat lakukan pemeriksaan terhadap kinerja LP P. Siantar, karena tidak mungkin seorang narapidana dapat mengorganisir sebuah gerakan teror bila tidak diberikan fasilitas oleh petugas LP.
Dari pemeriksaan itu baru kita dapat memastikan apakah Togar benar-benar sebagai dalang teror yang dimaksudkan oleh BHD, ataukan Konfrensi Pers ini hanya untuk memuaskan publik dalam kerangka Politik Pencitraan. Jelaskan kepada kami pak BHD, secara terang menderang seperti apa yang dikatakan SBY, jangan bodoh-bodohi kami. kami sudah muak dengan politik pencitraan. (don)