PIB tantang ICW Denny Indrayana Tidak Cocok Jaksa Agung - Pernyataan Indonesia coruption Watch (ICW) tentang Denny Indrayana cocok menggantikan Hendarman supandji menjadi Jaksa Agung menurut Pemuda Indonesia Baru terlalu mengada-ngada dan kesannya ada udang dibalik batu.
Denny Indrayana yang merupakan staff khusus SBY dibidang hukum dan sekretaris Satgas Mafia Hukum sangat tidak layak menjadi jaksa agung, karena sebagai staff ahli dibidang hukum, dan Sekretaris Satgas Mafia hukum dia tidak becus konon memimpin insitusi kejaksaan.
Kapasitas Denny layak atau tidak sebenarnya dengan mudah kita lihat dari dua jabatan yang dipercayakan sama dia. Sebagai Staff Khusus Presiden SBY dibidang Hukum, Konsep apa yang telah dia sumbangkan untuk keberhasilan penegakan hukum selama SBY memimpin, dia hanya tak lebih dari seorang juru bicara bila ada yang menyerang pemerintahan SBY terkait dengan Hukum. Kemudian ketika ia menjadi Sekretaris satgas Anti Mafia hukum, apa yang telah dia perbuat, bahkan Keppres tentang pembentukan satgas saja sampai sekarang tidak ada di situs, "makelar kasus resmi" tersebut.
Posisi dia sebagai "tangan kanan" pemerintahan SBY selama ini juga tentuanya akan berpengaruh terhadap independensi kejaksaan. Selama ini saja satgas anti mafia hukum lebih membela Pemerintah Kemudian alasan ICW yang menyatakan bahwa Jaksa internal belum layak karena tidak mampu memberantas korupsi, juga tekesan mengeneralisasi semua jaksa di Indonesia.
Jadi pernytaan ICW ini perlu dipertanyakan, apakah ICW sudah mulai ketahuan belangnya , atau memang belangnya memang demikian. (don)
Denny Indrayana yang merupakan staff khusus SBY dibidang hukum dan sekretaris Satgas Mafia Hukum sangat tidak layak menjadi jaksa agung, karena sebagai staff ahli dibidang hukum, dan Sekretaris Satgas Mafia hukum dia tidak becus konon memimpin insitusi kejaksaan.
Kapasitas Denny layak atau tidak sebenarnya dengan mudah kita lihat dari dua jabatan yang dipercayakan sama dia. Sebagai Staff Khusus Presiden SBY dibidang Hukum, Konsep apa yang telah dia sumbangkan untuk keberhasilan penegakan hukum selama SBY memimpin, dia hanya tak lebih dari seorang juru bicara bila ada yang menyerang pemerintahan SBY terkait dengan Hukum. Kemudian ketika ia menjadi Sekretaris satgas Anti Mafia hukum, apa yang telah dia perbuat, bahkan Keppres tentang pembentukan satgas saja sampai sekarang tidak ada di situs, "makelar kasus resmi" tersebut.
Posisi dia sebagai "tangan kanan" pemerintahan SBY selama ini juga tentuanya akan berpengaruh terhadap independensi kejaksaan. Selama ini saja satgas anti mafia hukum lebih membela Pemerintah Kemudian alasan ICW yang menyatakan bahwa Jaksa internal belum layak karena tidak mampu memberantas korupsi, juga tekesan mengeneralisasi semua jaksa di Indonesia.
Jadi pernytaan ICW ini perlu dipertanyakan, apakah ICW sudah mulai ketahuan belangnya , atau memang belangnya memang demikian. (don)