Presiden Menjauhi Rakyat Dengan Biaya 22 Milyar - Seorang Presiden pilihan rakyat seyogianya lebih mendekatkan diri dengan rakyat bukan sebaliknya menjauh dari rakyat. Tapi hal ini tidak berlaku bagi presiden kita saat ini yang menurut para sebagian orang SBY adalah presiden yang sangat diidolakan rakyat dengan bukti SBY-Boediono menang dengan persentase yang cukup mutlak.
Tapi hal ini perlu kita kaji ulang apakah benar SBY sangat dekat dengan rakyat atau tidak, karena baru-baru ini pihak istana presiden telah meninggikan pagar istana yang menelan biaya yang relatif besar yaitu 22 milyar.
Dengan meninggikan pagar istana berarti ada yang semacam pembatasan kita dengan istana yang dihuni oleh presiden. Entah apa yang melatarbelakangi mengapa pihak istana presiden membuat pagar lebih tinggi, yang jelas ada semacam " Penjauhan " Rakyat dengan istana.
Bila presiden sudah dijaga dari rakyatnya berarti Presiden bukanlah presiden yang berani menghadapi rakyatnya secara "gentleman".
Hal ini sangat berbeda dengan kepemimpinan Soekarno, dimana pada masa kepemimpinannya Soekarno sangat dekat dengan rakyat hal ini dapat kita lihat pada kebiasaan Soekarno memakai Mobil terbuka dan melambaikan tangan pada rakyatnya ketika melakukan kunjungan kedaerah-daerah. Padahal pada saati itu Indonesia bisa dikatakan dalam situasi dan kondisi yang belum kondusif dan banyak konflik dan pembrontakan. Tapi Soekarno tetap dan selalu mendekat dengan rakyat.
Sebagai kepala negara dan kepala Pemerintahan sudah sewajarnya memang keamaananya perlu dijaga akan tetapi bukan menjauh dari rakyat apalagi Presiden itu notabene adalah pilihan rakyat yang selalu disanjung-sanjung dan dipuji-puji. Jadi untuk apa takut apalagi membuat benteng dengan rakyat sendiri.