Jumat, 29 Juli 2011

KETIKA BALITA MENUNJUKKAN SIKAP AGRESIF


Balita anda memukul anda atau saudaranya? Atau menendang, mendorong, mencubit, menjambak rambut, menggigit? 

Sebenarnya tindakan agresif seperti di atas adalah hal yang normal untuk balita sampai dengan usia tiga tahun. Balita  pada usia tersebut menghadapi kesulitan untuk mengungkapkan dirinya sendiri dengan efektif. Mungkin ia lapar atau menginginkan sesuatu dan tidak dapat mengatakannya kepada anda. Atau ia menginginkan perhatian anda atau saudaranya namun tidak dapat mengungkapkannya. Atau ia berusaha mengatakan sesuatu namun anda tidak dapat memahaminya atau kurang cepat menanggapinya.  Intinya, agresi adalah caranya berkomunikasi.

Cobalah memahami apa yang ingin dikatakan balita anda. Mungkin dari bahasa tubuhnya, atau dari gumaman, tangisan atau  jeritan.  Anda harus menanggapi secepat mungkin.  Bila anak lapar atau lelah,  segeralah memberikan makanan atau mengajaknya beristirahat.

Ajarkan anak-anak anda berbagi mainan dengan baik. Saling meminjamkan, bergantian  atau bermain bersama, atau menukarkan mainan.

Bila anda melihat balita anda hendak menggigit, menjambak atau memukul, cobalah mengalihkan perhatiannya. Anda juga dapat mengatakan tegas dan ekspresi tidak suka, "Jangan!"  Bila ia hendak memukul saudaranya, ajaklah saudaranya menghindar.  Ajarkan juga kepada saudaranya, terutama saudara yang lebih tua untuk menghindari situasi-situasi yang menyebabkan si anak marah.

Anda juga dapat mengajaknya berbicara, misalnya, “Kamu lapar? Mau kue?” atau “Mama tahu kamu marah sama mama atau kakak, tapi kamu tidak boleh memukul. Memukul itu sakit.”

Jangan pernah menggunakan kekerasan untuk menghukum anak yang memukul. Tindakan ini hanya akan membuat anak merasa boleh melakukan kekerasan bila ia sudah lebih besar. Anda dapat menghukumnya dengan cara lain, misalnya mengambil mainan kesayangannya dan mengembalikannya lagi setelah beberapa saat.

Pujilah anak bila ia berperilaku baik. Pujilah bila ia dapat bermain dengan saudaranya atau anak lain dengan baik, mau bergantian menggunakan mainan atau meminjamkan mainannya.   Ingatkan anak bahwa semua orang ingin diperlakukan dengan baik.

Lakukan tindakan pencegahan dengan memberikan contoh kepada anak cara-cara menyelesaikan masalah dengan baik, yaitu dengan membicarakannya dan bukan dengan kekerasan..
◄ Newer Post Older Post ►