Sabtu, 15 Mei 2010

Abdulah Sunata Teroris Paling Di cari Polisi

Foto Abdulah Sunata Teroris Paling Di cari Polisi - Abdulah Sunata kini menjadi teroris paling dicari. Dia dituduh sebagai Sutradara pelatihan teroris di Aceh, dan berencana menyerang pejabat negara pada 17 Agustus mendatang. Siapa sebenarnya Abdulah Sunata?

"Abdulah Sunata orang NII, dia bergabung dengan Kompak (Komite Penanggulangan Krisis) yang beroperasi saat konflik di Ambon," kata mantan petinggi Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abas saat dihubungi detikcom, Sabtu (15/4/2010).

Sunata, pernah di penjara selama 7 tahun karena menyembunyikan Noordin M Top. Vonis dijatuhkan pada Mei 2006 oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Saya kenal dia di penjara. Sunata memimpin aksi di Ambon bersama Maulana," terangnya. Maulana diketahui tewas ditembak Densus 88 dalam penyergapan di Cikampek, pada Rabu (12/5).

Setelah melalui proses hukum Sunata bebas. Dia aktif dalam berbagai diskusi memerangi terorisme. Nasir juga menjelaskan, Sunata dalam beraktifitas, terkait masalah ekonomi juga kerap meminta bantuan kepada polisi.

"Dia suka meminta bantuan polisi, kalau kesulitan mengemis-mengemis kepada polisi. Misal untuk bantuan istrinya dan lainnya," imbuhnya.

Tapi, di sisi lain ternyata Sunata mendua. Dia menjalin kontak dengan para pelaku teror yang lain.

"Jadi dia itu bermuka dua. Di depan teman-temannya dia bilang tidak suka polisi, tetapi di belakang dia meminta bantuan polisi," tutupnya.

Kini, seperti dinyatakan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, Abdulah Sunata ditetapkan sebagai DPO paling diburu. Sunata, pria kelahiran Bambu Apus, Jakarta Timur pada 1978 itu diduga yang mengendalikan aksi kelompok teroris di Aceh.

ELUVEITIE – Thousandfold

 
PURCHASE Eluveitie- Everything Remains As It Never Was AT:

Threat Signal

Band Bio

Artist URL: http://www.garageband.com/artist/threatsignal, http://www.threatsignal.com

Sounds Like: Lamb of God, Arch Enemy, Fear Factory, InFlames
Influenced By: Pantera, SoilWork, Meshuggah, Chimara

Genre: Metal (Melodic Thrash Metal)
Hometown: Hamilton, Ontario, Canada

THREAT SIGNAL arose from the filthy, industrialized east end of Hamilton, ON Canada in late 2003. A detuned, syncopated, melodic metal machine, THREAT SIGNAL combines the complexity of Bay Area and European thrash, with a more contemporary groove metal sound involving technical rhythms, and musical passages.

Before the band had played a single live show, their home recordings generated significant interest online. The song “Rational Eyes” hit #1 on the international independent music website GarageBand.com and remained in the top position for over 2 years. This prompted many record labels to take notice, one label in particular fit perfectly with the band’s vision, and in 2005 THREAT SIGNAL inked a deal with Nuclear Blast Records.

THREAT SIGNAL’s debut album “Under Reprisal” was recorded with producer Christian Olde Wolbers (Fear Factory / Arkaea). “It’s without a doubt my favorite album of 2006,” Wolbers remarks. “A mix of Strapping Young Lad, Fear Factory, Soilwork… a true Canadian phenomenon!” Veteran mixer Tue Madsen added the final touches to the album and it was released internationally in August 2006. Embraced by fans and critics, although perhaps the most meaningful praise for the album came in the form of the Canadian Recording of the Year award bestowed upon the band in their hometown at the 2006 Hamilton Music Awards.

After supporting “Under Reprisal” on the road for over 2 years, THREAT SIGNAL entered the studio in November 2008. They recorded their second album “Vigilance” with the band’s singer Jon Howard taking over production duties. “Vigilance takes every element from Under Reprisal and pushes it to the next level,” explains Howard. “I’m completely ecstatic how far the band has progressed, and I couldn’t be more proud of the new record.” Fellow Canadian Greg Reely was chosen to mix and master the album, and it was released through Nuclear Blast Records on September 8th 2009, Now Available in stores and online everywhere.

THREAT SIGNAL has performed live with Soilwork, All That Remains, Opeth, Hatebreed, Darkest Hour, Mnemic, Protest The Hero, Testament, Saxon, Nevermore, Lordi, Hammerfall, Arch Enemy, Scar Symmetry, Kataklysm, and many more…

Metal Underground Interview Front Man Jon Howard

Canadian melodic metallers Threat Signal just released their latest full-length album “Vigilance” on September 8th in North American and September 11th in Europe via Nuclear Blast Records. The band also had a headlining U.S. tour this summer alongside The Agonist, Flatline, and Thy Will Be Done. Vocalist Jon Howard, who also fronts Arkaea, talked with me about “Vigilance” and Threat Signal’s plans for the future….


Current Lineup:

Jon Howard − Vocals
Pat Kavanagh – Bass & Vocals
Travis Montgomery – Lead Guitar
Norman Killeen – Drums
Adam Weber – Rhythm Guitar

Former Members:
Kyle McKnight – Guitar (2003-2006)
Rich Howard – Guitar, Backing Vocals (2003-2006)
Eric Papky – Bass (2004)
Marco Bressette – Bass (2005-2006), Guitar (2006-2007)
Adam Matthews – Drums (2005)
George Parfitt – Drums (2006)

*thanks:


Pixs:


















Outro:



*From the album, Vigilance Director: Raging Nation Films Out on September 8, 2009 (North America) and September 11, 2009 (Europe) PURCHASE, VIGILANCE, AT: Nuclear Blast USA



Jumat, 14 Mei 2010

Metro Tv Menuding, Tvone Menangkis

Terima kasih atas kritikan para pembaca tentang tulisan beberapa hari lalu bertajuk : ribut melulu di tv. Saya sich sebenarnya fine2 saja dengan topik diskusi yang diperbincangkan, hanya saja tolong untuk pemilihan narasumbernya jangan yang asal pro-kontra tanpa kejelasan posisi yang berpihak pada kepentingan rakyat itu siapa ? Lihat saja debat kusir pengacara, ngomongnya sama2 soal keadilan dan hukum tapi kesannya yach membela kepentingan klien masing2, masyarakat cuman dibuat pusing dan lupa bahwa ada musuh bersama yang sebenarnya harus dibasmi, yakni koruptor dan mafia hukum.

Kalau infotainment membahas gosip selebritis, nach tv berita mengulas gosip politikus dan pejabat. Namun yang menarik adalah pada satu titik kedua tv ini sering tidak sepakat dalam meliput soal posisi Golkar. Lihat saja ketika kasus lumpur Porong masih berkumandang, yang satu menyerang ketidakberesan Lapindo dalam bertanggungjawab, satunya lagi belain apa yang katanya sudah ditanggulangi oleh Lapindo.

Dan kini ketika fenomena Sri Mulyani muncul, MetroTV menuding ada ”muslihat” Golkar untuk mempetieskan kasus Century, sementara tvOne menjadi ”tameng” Aburizal Bakrie untuk menangkis tuduhan tersebut. Sepertinya setelah Surya Paloh hengkang dari Golkar dan mendirikan forum Nasional Demokrat, rivalitas kedua tokoh ini tersalurkan lewat media massa yang dikuasainya.

Mungkin ada rekan2 pembaca yang punya analisa tentang posisi industri pertelevisian sekarang ini dalam mengambil sikap politiknya sepertinya. Tolong imej yang saya tangkap tersebut diluruskan kalau salah ambil kesan atas duel sudut pandang MetroTV vs tvOne ini.

NB :

Untuk para pengamat dan politisi, tolong jangan bermain wacana soal apa kriteria (calon) menteri keuangan. Langsung sebut saja nama orangnya yang dijagokan jadi ketika pilihan presiden sudah dijatuhkan, nggak cuman bisanya ngomel bahwa sosok si X nggak cocoklah, nggak profesionallah, dan seterusnya.*Milis

Koboi Terpikat Samurai


Barat terpikat keteguhan dan kesetiaan tanpa batas para samurai.Ada Jeff Cohen, James Clavell, Helen DeWitt, Lian Hearn.

Ryoma adalah legenda. Samurai terakhir menjelang kehancuran kedigdayaan shogun selama berabad-abad itu menyerahkan dirinya pada revolusi Meiji. Ia mengabadikan sebuah sejarah: kesetiaan tidak akan tersaput waktu. Meski itu harus mengorbankan nyawanya.
Beratus tahun setelah itu, Jeff Cohen, seorang penulis dan pengajar sejarah mengabadikan kisah itu dalam bukunya Ryoma: Renaissance Samurai. Cohen, yang menggunakan nama pena Romulus Hillsborough, merintis jalan panjang untuk menyelesaikan buku fiksi sejarah itu.
Tujuh tahun lamanya ia berkeliling Jepang, berdiam di banyak tempat yang menjadi saksi sejarah jatuhnya kekuasaan shogun dan dimulainya modernisasi Jepang pada antara 1853-1868.
Ia kemudian menemukan kisah menarik tentang para samurai yang bertahan dalam kesetiaan, meski tidak mungkin menolak berakhirnya feodalisme. Ryoma adalah salah satunya. Ia memilih mati lewat seppuku.

“Tidak mungkin menolak apa yang sudah datang, dan berakhir dengan cara kematian akan lebih abadi dan terhormat,” tulis Cohen.

Cohen juga menulis tentang Shinsegumi, korp polisi samurai terakhir yang dibentuk shogun menjelang kejatuhan mereka. Tujuan mereka, menjaga tegaknya hukum di tengah kondisi Jepang yang kacau-balau. “Api dibalas api… Teror dibalas teror”. Begitulah mereka mempertahankan sikap.
Kesetiaan Ryoma dan para samurai lainnya yang membabi-buta memang kadang ilogik bagi kaum pragmatik di dunia Barat. Sebuah pertanyaan besar bagi mereka yang terbiasa dengan sikap kompromi untuk melancarkan jalan. “Sukar mencari bentuk kesetiaan yang lebih absolut jika berhadapan dengan semangat bushido,” kata asisten profesor sejarah timur di Oxford University ini.
Cohen tidak seorang diri terpikat pada jalan hidup samurai. Banyak penulis barat lainnya selama ratusan tahun meneliti dan menuangkan pendapat mereka dalam bentuk fiksi, rekaman sejarah, dan esai. Sebagian besar menunjukkan keterpikatan mereka pada falsafah hidup samurai yang menyerahkan diri pada tuan mereka.
Hidup para daimyo itu adalah hidup mereka. Kematian daimyo adalah akhir hidup mereka. Budi dibalas budi. Nyawa dibalas nyawa. jalan hidup bushido, yang mengagungkan pembelaan diri demi kehormatan dan kesetiaan untuk mati demi menjaga kehormatan itu, dipandang Barat sebagai pilihan yang irasional. Tidak heran jika di hadapan para musuhnya, samurai memilih seppuku, mati sebagai jalan keluar. Jalan ini juga mereka pilih jika pada akhirnya mereka menyadari tidak mungkin memenangi pertempuran melawan musuh. Dalam ketenangan, sebelum jatuh dalam cengkeraman lawan, para samurai ini merobek perutnya sendiri. “Kematian dalam menjaga kesetiaan menjadi pilihan paling terhormat bagi para ksatria,” kata Cohen.

“Budi dibalas budi. Nyawa dibalas nyawa.”

Buku Hagakure karya Yamamoto Tsunetomo, yang menjabarkan perjalanan dan sejarah samurai, diyakini sebagai pemicu pihak Barat untuk mempelajari kisah samurai.
Keterpikatan yang sama juga menyihir Lian Hearn, seorang penulis Inggris yang berdiam di Australia, untuk menulis kisah perseteruan klan di masa Edo, saat Jepang masih dikuasai feodalisme. Pada awalnya ia adalah penulis drama anak-anak. Hearn belajar bahasa di Oxford University serta bekerja sebagai kritikus film dan editor seni di London sebelum menetap di Australia. Tak mengherankan jika Hearn cukup fasih menerjemahkan cerita dalam plot-plot yang kadang romantis, penuh ketegangan, dan mengejutkan.

Hearn terpesona oleh eksotisme budaya dan sejarah Jepang. Ketertarikan pada Jepang membuatnya belajar bahasa Jepang. Kesempatan tinggal di Jepang selama 12 minggu atas beasiswa Asialik membuat Hearn benar-benar bisa menyelami budaya Jepang. Tidak hanya kisah rekaan yang dibuatnya, tapi sekaligus peta kerajaan, silsilah, dan lambang beberapa klan untuk mendukung bukunya ini.
Hasilnya, Across the Nightingale Floor terbit pada 2002. Seri pertama kisah klan yang awalnya menjadi trilogi ini sangat fenomenal. Buku ini diterjemahkan dalam 26 bahasa dan memperoleh 11 penghargaan dari berbagai negara. Seri kedua, Grass for His Pillow dan Brilliance of the Moon, berkisah tentang perjuangan Takeo merebut kekuasaan yang memang menjadi haknya sebagai ahli waris klan Otori.



AKU INGIN MATI...!!!



Seorang pria mendatangi Sang Master, “Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”

Sang Master tersenyum dan menasehatinya dengan berbagai cara dan lembut,serta siap membantunya, namun pria itu menolak tawaran sang guru dan bertekad untuk tetap mati agar hatinya tenang.

Dengan lembut sang guru berkata ;“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”
“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”
Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya.Begitu rileks, begitu santai!. Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget!
Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu. “Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi.

Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. “Maafkan aku, sayang.”

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya?” Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda.Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, Ayah selalu stress karena perilaku kami.”

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah.
Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

Ia mendatangi sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.”

Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP.

Hidup…bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul, tapi merupakan suatu anugrah untuk dinikmati.

Kamis, 13 Mei 2010

Seorang ayah dan anaknya

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan seorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil. Begitulah yang kurasakan, karena selama ini saya merasa bahwa saya telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak saya, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anak saya.

Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anak saya masih tertidur. Ohhh… aku harus menyediakan makan untuknya. Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anak saya yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.

Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, saya langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat!
Aku membuka selimut dan….. di sanalah sumber ‘masalah’nya … sebuah
mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!

Oh…Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anak saya yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat:

“Dad, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya .. Karena aku takut mie’nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpanny a di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainan saya … Saya minta maaf Dad …”

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku … tetapi, saya tidak ingin anak saya melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangis saya. Setelah beberapa lama, aku hampiri anak saya, memeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.

Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto mommy yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, saya mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun… belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal….

Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan, “Aku minta maaf, Dad”.

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara “pertunjukan bakat” yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu……

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara “pertunjukan bakat” yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu……

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahu saya, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis, yang saya yakin, jika istri saya masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Saat ini musim dingin, dan hari Natal telah tiba. Semangat Natal ada dimana-mana juga di hati setiap orang yg lalu lalang… Lagu-lagu Natal terdengar diseluruh pelosok jalan …. tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.

Mereka menelpon saya dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anak saya telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun saya sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anak saya lagi, tetapi saya tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena saya merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. . Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf : “Maaf, Dad”. Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasanny a melakukan itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah saya mendorong anak saya ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya?

Jawabanny a, di tengah isak-tangisnya, adalah : “Surat-surat itu untuk mommy…..”.

Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. …. tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: “Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?”

Jawaban anakku itu : “Aku telah menulis surat buat mommy untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus”.

Setelah mendengar penjelas anny a ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan ….

Aku bilang pada anakku, “Nak, mommy sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk mommy, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak. Saya berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapi…. saya jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur……

‘Mommy sayang’,

Saya sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara ‘Pertunjukan Bakat’ di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut.. Tapi kamu tidak ada, jadi saya tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.

Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencari saya, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.

Mommy, setiap hari saya melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. Saya pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua, saya rasa. Tapi mom, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah mommy muncul dalam mimpiku sehingga saya dapat melihat wajahmu dan ingat anda? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi mommy, mengapa engkau tak pernah muncul?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena saya tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istri saya ….

Untuk para suami, yang telah dianugerahi seorang istri yang baik, yang penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari padanya. Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak-anakmu.

Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebih anny a, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yg bisa menggantikan posisinya.

PEACE & LOVE
Yudistira Ardy

*dari grup EliteZ facebook ^_^

Rabu, 12 Mei 2010

Orang-Orang Kreatif Rawan Depresi

1_582849411l.jpg

Banyak orang bilang, karya terbaik Pramudya Ananta Toer dihasilkan saat di penjara. Hubungan antara gangguan mental dengan kreativitas telah menjadi perhatian banyak orang. Sejak masa Yunani kuno, Socrates pernah berkata bahwa seorang penyair tak akan bisa mencipta kecuali dia kehilangan akal dan mendapat ilham, sedangkan menurut Aristoteles, tidak ada jenius besar yang tak tersentuh kegilaan.
Namun, baru sepanjang 30 tahun terakhir penelitian ilmiah menunjukkan ada kaitan kuat antara depresi dengan kreativitas. Meskipun demikian, konklusi ini tetap menjadi perdebatan sampai sekarang.

Menurut salah satu hasil penelitian yang diterbitkan About Suicide dari American Foundation for Suicide Prevention pada tahun 2000, manusia kreatif jauh lebih rawan terkena depresi, sehingga bunuh diri. Studi-studi biografi sastrawan dan seniman besar secara konsisten memperlihatkan tingginya rata-rata depresi, depresi parah (manic depression), dan angka bunuh diri.

Banyak sastrawan dan seniman besar yang mengalami depresi pernah mengatakan bahwa kreativitas mereka dipicu oleh kondisi emosi, amarah, kekecewaan, kesedihan, dan kesepian.

Studi yang dilakukan Dr. Kay Redfield Janilson pada tahun 1995 terhadap sekitar seribu seniman dan penulis besar (dan sebagian besar sukses) menyimpulkan bahwa mereka cenderung mengalami tekanan mental, depresi, serta melakukan usaha bunuh diri. Probabilitasnya dua sampai tiga kali lebih besar dibandingkan orang-orang yang sukses dalam kehidupan bisnis atau publik, dan 10-20 persen lebih besar ketimbang orang awam.

Studi lain yang dilakukan oleh A. Ludwig pada 1992 terhadap generasi penulis dan seniman terdahulu menyatakan bahwa kemungkinan mereka terkena depresi adalah delapan sampai sepuluh kali lebih besar ketimbang orang biasa, dan bahkan rata-rata tindakan bunuh dirinya 18 kali lebih besar. Peneliti lain, J. Fish pada tahun 1962 bahkan menghubungkannya dengan kondisi skizofrenia.

Studi-studi tersebut mengungkapkan kesimpulan yang masih menjadi perdebatan. Misalnya, depresi yang dialami penulis kreatif memiliki basis genetik sehingga bisa diwariskan. Banyak sastrawan dan seniman besar yang mengalami depresi pernah mengatakan bahwa kreativitas mereka dipicu oleh kondisi emosi, amarah, kekecewaan, kesedihan, dan kesepian.

Mereka berjuang mengatasi keadaan jiwa yang berantakan itu dengan berbagai cara. Umumnya perjuangan mereka berakhir dengan tindakan penyalahgunaan obat, alkohol, atau narkotika.


Kurt Cobain. Seorang anak pemalu dengan bakat luar biasa dalam segi artistik dan musikal, yang mempunyai kenangan buruk akan masa kecilnya. Menjadikan tulisan, musik dan seni lainnya sebagai pelampiasannya. Dia seperti paradoks di dalam banyak kesempatan, karena dia bisa saja berlaku brutal tapi juga kelihatan rapuh dalam waktu bersamaan. Dan nyatanya Kurt juga merupakan orang yang sangat sensitif. Ia sangat mudah bergaul dengan anak kecil.
Depresi memang bukan faktor esensial yang memunculkan kreativitas, kendati hubungan keduanya sangat erat. Kay R.Jamison, seorang psikiater dari John Hopkins University mengatakan, “Mayoritas orang yang mengalami gangguan mental tidak memiliki imajinasi yang luar biasa, dan sebagian besar seniman besar tidak mengalami depresi terus-menerus. Penyakit mental yang kemudian dibilang memunculkan bakat dan kreativitas sebenarnya tidak tepat, meski secara umum diakui memang ada korelasi positif antara jenis gangguan mental ini dengan kreativitas.” (?)

Jam Kerja Organ Tubuh

LAMBUNG
Jam 07.00 – 09.00
Jam piket organ lambung sedang kuat, sebaiknya makan pagi untuk proses pembentukan energi tubuh sepanjang hari. Minum jus atau ramuan sebaiknya sebelum sarapan pagi, perut masih kosong sehingga zat yang berguna segera terserap tubuh.

LIMPA

Jam 09.00 – 11.00
Jam piket organ limpa kuat, dalam mentransportasi cairan nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila pada jam-jam ini mengantuk, berarti fungsi limpa lemah. Kurangi konsumsi gula, lemak,minyak dan protein hewani.

JANTUNG

Jam 11.00 – 13.00
Jam piket organ jantung kuat, harus istirahat, hindari panas dan olah fisik, ambisi dan emosi terutama pada penderita gangguan pembuluh darah .

HATI

Jam 13.00 – 15.00
Jam piket organ hati lemah, bila orang tidur, darah merah berkumpul dalam organ hati dan terjadi proses regenerasi sel-sel hati. Apabila fungsi hati kuat maka tubuh kuat untuk menangkal semua penyakit.

PARU-PARU

Jam 15.00 – 17.00
Jam piket organ paru-paru lemah, diperlukan istirahat, tidur untuk proses pembuangan racun dan proses pembentukan energi paru-paru.

GINJAL

Jam 17.00 – 19.00
Jam piket organ ginjal kuat, sebaiknya digunakan untuk belajar karena terjadi proses pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.

LAMBUNG

Jam 19.00 – 21.00
Jam piket organ lambung lemah sebaiknya tidak mengkonsumsi
makan yang sulit dicerna atau lama dicerna atau lebih baik sudah berhenti makan.

LIMPA

Jam 21.00 – 23.00
Jam piket organ limpa lemah, terjadi proses pembuangan racun dan proses regenerasi sel limpa. Sebaiknya istirahat sambil mendengarkan musik yang menenangkan jiwa, untuk meningkatkan imunitas.

JANTUNG

Jam 23.00 – 01.00
Jam piket organ jantung lemah. Sebaiknya sudah beristirahat tidur, apabila masih terus bekerja atau begadang dapat melemahkan fungsi jantung.

HATI

Jam 01.00 – 03.00
Jam piket organ hati kuat. Terjadi proses pembuangan racun/limbah hasil metabolisme tubuh. Apabila ada gangguan fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata.
Apabila ada luka dalam akan terasa nyeri.

PARU-PARU

Jam 03.00 – 05.00
Jam piket organ paru-paru kuat, terjadi proses pembuangan limbah/racun pada organ paru-paru, apabila terjadi batuk,bersin-bersin dan berkeringat menandakan adanya gangguan fungsi paru-paru. Sebaiknya digunakan untuk olah nafas untuk mendapatkan energi paru yang sehat dan kuat.

USUS BESAR

Jam 05.00 – 07.00
Jam piket organ usus besar kuat, sebaiknya biasakan BAB secara teratur.
*thx to kaskus.us

Refleksi

Tuhan yang Maha Baik memberi kita ikan,
tetapi kita harus mengail untuk mendapatkannya.
Demikian juga Jika kamu terus menunggu waktu yang tepat, mungkin kamu tidak akan pernah mulai.
Mulailah sekarang… mulailah di mana kamu berada sekarang dengan apa adanya.

Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai,

tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.

Perkawinan memang memiliki banyak kesusahan,
tetapi kehidupan lajang tidak memiliki kesenangan.
Buka mata kamu lebar-lebar sebelum menikah,
dan biarkan mata kamu setengah terpejam sesudahnya.

Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya

sama seperti membeli rumah karena lapisan catnya.

Harta milik yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah ..
hati seorang wanita.

Begitu juga persahabatan, persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga
Persahabatan sejati layaknya kesehatan,
nilainya baru kita sadari setelah kita kehilanganNya.
Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hati-Mu
dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya.

Sahabat adalah tangan Tuhan untuk menjaga Kita.

Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan,
tapi Jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain…
tapi menyesal-lah jika orang itu menyesal bertemu dengan kamu.
Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran.
Dialah hiasan dikala kamu senang dan perisai diwaktu kamu susah.
Namun kamu tidak akan pernah memiliki seorang teman,
jika kamu mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.

Karena semua manusia itu baik kalau kamu bisa melihat kebaikannya
dan menyenangkan kalau kamu bila melihat keunikannya
tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan
kalau kamu tidak bisa melihat keduanya.

Begitu juga Kebijakan, Kebijakan itu seperti cairan,
kegunaannya terletak pada penerapan yang benar,
orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan terlalu banyak hal,
sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan melakukan tindakan tepat.
Dan Kebijakan sejati tidak datang dari pikiran kita saja,
tetapi juga berdasarkan pada perasaan dan fakta.
Tak seorang pun sempurna.
Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.
Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah.

Apa yang berada di belakang kita dan apa yang berada di depan kita
adalah perkara kecil berbanding dengan apa yang berada di dalam kita.

Kamu tak bisa mengubah masa lalu….
tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan.

Bila Kamu mengisi hati kamu …

dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,

Kamu tak memiliki hari ini untuk kamu syukuri.

Jika kamu berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan
dan hari esok tanpa rasa takut,
berarti kamu sudah berada dijalan yang benar menuju sukses.


▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀

Mengapa Wanita Banyak Bicara Dibanding Pria



Beberapa hari ini cewek saya suka ngomel dan ceriwis. Kadang saya kehabisan kata-kata kalau sedang berbicara dengannya. Tapi bukankah perempuan itu memang ceriwis dan cerewet? apa yang aneh? Tidak ada yang aneh, tapi mengapa sejatinya perempuan itu ceriwis? mari kita simak ulasan berikut:

Jika anda mendengar kalimat “Biasanya jam segini ada orang-orang yang bergosip di depan sana”. Apapun dan siapapun anda pasti berhayal orang-orang yang dimaksud itu adalah para Ibu-Ibu yang berjenis kelamin wanita.

Mengapa demikian? Apakah wanita itu memang indentik dengan GOSIP? Bukan! Menurut saya karena wanita itu banyak bicara. Terutama jika berbicara dengan sesamanya. Jadi nge-GOSIP itu adalah salah satu jenisnya. Poin utamanya adalah cewek suka sekali berbicara. Ini sudah berlangsung dan terjadi selama ribuan tahun.

Tahukah anda bahwa wanita tidak butuh alasan untuk memulai sebuah percakapan dan tidak membutuhkan tujuan akhir untuk menyelesaikan percakapan. Inilah salah satu yang membedakan antara wanita dan pria.

Mengapa ini bisa terjadi? Apa yang terjadi pada masa lalu sehingga bisa terjadi seperti ini? Untuk menjelaskannya Sebaiknya kita aktifkan dulu mesin waktu dan kembali ke puluhan ribu tahun yang lalu. Saat dimana species manusia belum menjadi penguasa bumi…. Pada masa itu para wanita menghabiskan sebagian besar waktunya tinggal di goa. Sedangkan para pria dewasa berburu untuk mencari makan.
Saat berada di Goa, para wanita melakukan kegiatan apa saja bersama-sama. Mereka akan terus menerus berbicara untuk membangun ikatan. Tidak ada satu halpun yang membuat mereka tidak bisa bebas bicara.

Berbeda dengan lelaki. Saat berburu mereka akan saling diam. Ini dilakukan supaya si mangsa tidak terkejut. Dengan kata lain sepanjang hari mereka bercakap-cakap lebih sedikit dibanding cewek. Baiklah anda sudah tau rahasia masa lalu nenek moyangnya nenek moyang kita. Sudah saatnya kita kembali ke masa depan.

Ok! anda sudah kembali. Tapi tunggu-tunggulah dulu. Pasti anda berpikir ilustrasi diatas adalah sebuah “Lelucon konyol dari bajak laut“. Sayang sekali ini Ilmiah Sodara-Sodara….saya ambil dari buku karangan Barbara & Allan Pease.

Bahkan menurut Institute of Psychiatry London. Otak seorang wanita dapat menghasilkan 6.000 – 8.000 kata yang dapat diucapkan setiap hari! Bandingkan dengan pria yang hanya 2.000 – 4.000 kata perhari… Edan..
Pantas saja perempuan susah distop kalo lagi ngegosip… Weleh-weleh..

Mengapa Wanita Bicara Dua Kali Lebih Banyak!




Seorang suami, membuktikan kepada istrinya bahwa wanita berbicara dua kali lebih banyak dibandingkan laki-laki, dia menunjukkan sebuah studi yang menunjukkan bahwa laki-laki menggunakan (rata-rata) hanya 15.000 kata sehari, sedangkan perempuan menggunakan 30.000 kata sehari.
Istrinya memikirkan hal ini untuk sementara waktu dan kemudian memberi tahu suaminya bahwa wanita menggunakan dua kali lebih banyak kata dibanding laki-laki karena mereka harus mengulang semua yang mereka katakan.

Melihat dengan kaget, suaminya berkata, “Apa?”

Madame Monet (thanks winewriter)

Mengapa Wanita Banyak Bicara Dibanding Pria

Jonathan Davis (KoЯn frontman)


Biography:
Jonathan Davis (born January 18, 1971)is the vocalist of the popular rock band KoЯn. He was born and raised in Bakersfield, California by a father who was also a musician and owned a local recording studio (named Fat Tracks), as well as a music store. Jonathan's father played the keyboard in Buck Owens and the Buckaroo's. Jonathan's mother was an acterss/dancer and the family suffered poverty. Jonathan had asthma when he was younger and was hospitalized frequently. Jonathan spent much of his time around music. His father would allow him to play the drums occasionally on tour, sometimes in bars.
Much is to be said for Jonathans childhood. His parents divorced when he was 3 and he described it as the most traumatic event of his childhood. Jonathan's father, at the age of 12 married this "bitch" Jonathan hated. He wrote the song Kill You is about. It is also noted that it is rumored Kill You is also about Muscular Dystrophy.
Jonathan was at his mothers house, when he broke his step-fathers drumset and ran to his fathers house. Davis' younger half-brother, Mark Chavez Jr (otherwise referd to as Marky), was the lead singer in the band Adema.
His grandfather gave him a set of Bagpipes, and the highschool he went to Highland High had a bagpipe band. The leader of the band was relentless in getting Jonathan to join and be apart of the bagpipe band. Jonathan won many national awards for his talents on the bagpipes at a young age.
In Highschool Jonathan was an outcast, more of the theater group interested in music and not so much in sports. It's said in Bakersfield "if your not a jock your nothing". Jonathan wore makeup to school sometimes and often got harassed and beaten up. It is rumored he gained the nickname HIV to prevent jocks from beating him up to the point of causing blood to shed.
Jonathan has also suffered from Post Traumatic Stress Disorder from working in the morgue. He even wrote a song about one of the more horrific experiences. Pretty track 18 of Follow the Leader is written about a case where an infant girl was raped by her father and then thrown discarded into the bathroom and was dead upon the floor. Jonathan also has suffered from Depression.
Before he started working as a coroners assistant at the local morgue. Jonathan DJ-ed a bit at the age of 16. He also worked as a custodian for a short time in local county offices. In high school he began working at the Kern County Coroner's Office as part of an after school program that would help gain college credits. Jonathan's first choice of a position was at a hospital. He planned to go to San Fransisco School of Mortuary Sciences, but joined KoRN instead. It was around this time that the singer was a member of the Bakersfield band, SexArt. Jonathan was in the band with Ryan Struck of Orgy. They met when Ryan was doing hair in Bakersfield and would talk about there twisted things. Soon after they were in a band together. Ryan helped co-write Blind and Faggot form similar highschool experiences. First he was not credited took them to court but the case was settled and there seems to be no bad blood beteweenthem. While at a bar in Bakersfriend Discovered by KoЯn guitarists Munky and Head, Davis was asked to audition for the then-named band, LAPD (formally known as Creep). Davis went to an astrologist who told him he would change a lot of people's lives and would be stupid not to. LAPD was being fronted by singer Richard Morales. As Munky stated it, they traded one psycho for another psycho. Jonathan, as a joke started playing his bagpipes in the studio recording it before shoots and ladders because something just felt like it was missing. While the band originated in Bakersfield the members had all moved to Huntington Beach, CA and so did Jonathan. He lived in a corner of the garage for a while there after he was kicked out of the family home when he turned 18. Soon KoRN signed to Immortal Records nearly a year after making their first demo tape.
There demo tape was called Neidymers Mind. Named for the man who drew the cover art. The tracks included Daddy, Predictable, Blind and Alive. Alive was later re-done and released in the Take a Look in the Mirror lp.
Jonathan states that he was molested as a young child and this along with other traumatizing events in his life were reflected through his lyrics on KoЯn's self-titled debut album and through out Korn's career in general. Their first album Korn contains a track titled "Daddy," which exposes Davis' experience being molested and not believed by his parents. The song ends with Davis sobbing and has been described by band members to be the saddest thing they have ever witnessed. The song has only been performed live once and the band has sworn never to play it again out of respect for Jonathan.
2001 marked a significant point in Davis' life when he was approached to write and record the music for the movie, The Queen of the Damned, ( a sequal to Interview with the Vampire) the story by novelist Anne Rice about a vampire turned rock star. Davis wrote the film's rock songs and score with former Oingo Boingo member, Richard Gibbs. Due to contractual differences, Davis was unable to appear on the film's official soundtrack and his voice was only kept in the theatrical versions of the songs. Originally the artist who did the Rock Star soundtrack was slated to do the Queen of the Damnd cd. Meanwhile, Jonathan had a better idea and askes his friends to fill in the spots. Amoung those include Chester Benington of Linkin Park, Wayne Static of Static X, Marilyn Manson, Jay Gordon of Orgy, and David Drainman of Disturbed. He also made a cameo appearance in the film as a ticket scalper. The cameo would mark the beginning of Davis' appearance in movies. It should also be significantly noted that Jonathan co-wrote the score with Richard Gibbs.
It was also around this time that Davis befriended artist, H.R. Giger and asked him to design a microphone stand. Jonathan went to H.R. Gingers house to come up with a design for his mic stand. Jonathan's initial request was just "a big ball of sex". H.R. Ginger wanted to be more conservative knowing that a massive ammount of children would be in the audience and didn't want anything too offensive. Jonathan wanted to have a mic stand that is uniquley his like Aerosmith's bandanna's no one really had much of a custom mic stand. There are only 5 made before the mold was broken. Jonathan owns 3 of them.
 
Jonathan Davis continued to branch out in different areas as he began working on his own video game entitled Pop Scars. The idea was later scrapped due to development delays. Davis also opened a traveling museum full of the singer's collection of serial killer memorabilia as well as rare KoЯn items. Called The End, it was featured on the 2003 Ozzfest Tour at which KoЯn headlined, second only to Ozzy himself. Davis also appeared in a cameo role as a crack dealer in the film Seeing Other People and wrote the theme to UPN's new version of The Twilight Zone.
 
Jonathan married sometime around 1997 to his highschool sweetheart Renee Perez. They had a fairy-tale themed wedding where Jonathan was a knight and Renee was a fairy. It was Renee's idea. Renee would sometimes call him Hiver because it is a french word she learned in school that sounded like his nickname HIV. They had a child together in 1996 his name is Nathanial Houseman Davis. Jonathan slept around a lot on tour and mainly with the fight of him sleeping with his current wite caused them to get a divorce around December of 2001.
 
Around this time Jonathan also quit many of the drugs he was doing. He had many problems with alcholism and methanphenimine.
In late 2004, Jonathan Davis married a porn star Deven Davis real name Kimberly Thompson. In March of 2005 they had their first child together, nicknamed Pirate. The couple have plans on producing and directing their own porn film. An interesting sidenote about the birthdates of Jonathan, and his sons. They were all born on Wednesdays, and on the 18th of the months. Jonathan and Nathan were born around 2:30 am.
Davis currently resides in Southern California with his wife and two sons
Jonathan is noted for wearing Adidas suits which were given to them from the sponser and they have a song A.D.I.D.A.S., they have also been endorsed by Puma, and Pony which has had sucess to a lesser degree.
Jonathan Davis has given up his serial killer memorobilia collection, saying that he doesn't want to glorify the crimes out of respect for the victims, also, he doesn't want them to have a negative effect on his children. He has however kept the VW Bug used by Ted Bundy.
"Jonathan Davis has given up his serial killer memorobilia collection, saying that he doesn't want to glorify the crimes out of respect for the victims, also, he doesn't want them to have a negative effect on his children. He has however kept the VW Bug used by Ted Bundy."

Jonathan Davis use to hold chats at there offical chat room the KoRN KoRNer. A graphical avatar chat held online. Sometimes Jonathan would even show up to just hang out.
Jonathan has been sober for over seven years now. He gave up his addictions to alcohol and drugs 'cold turkey'. He has recently said that the person he was during the recordings of the first two KoЯn albums no longer exists. Fans will instantly recognize the lyric from the Issues track "Dead" -- "All I want in life is to be happy" -- as quoted in the liner notes of KoЯn's latest album, See You On The Other Side. Jonathan said that his sons have brought him happiness, and that he no longer feels dark and depressed. (mysticgames).
 
Image KoЯNer :
*Musicians Fieldy and Jonathan Davis of the band Korn perform onstage at South Street Seaport's pier 17 presented by J&R Music and Computer World on July 31, 2007 in New York City. (Photo by Bryan Bedder/Getty Images)

"Jonathan said that his sons have brought him happiness, and that he no longer feels dark and depressed."
Photo: Jonathan Davis, singer of the rock group 'KORN' takes his little boy Pirate Howsmon Davis for a stroll in her buggy through Malibu, CA.
*Korn's lead singer, Jonathan Davis, walking on the beach with his youngest son Zeppelin Davis. (November 19, 2008)